Ternyata Perkawinan Sedarah Kucing Sama Halnya dengan Manusia, Perhatikan Tanda-tanda Berikut
Perkawinan kucing sedarah memungkinkan menghasilkan anak kucing yang dapat diprediksi dan seragam tanpa kejutan, baik atau buruk.
Meskipun suatu kucing peternak mungkin memiliki lebih banyak penyakit yang teridentifikasi daripada yang lain, itu berarti bahwa ada identifikasi penyakit yang lebih besar, tidak harus memiliki jumlah penyakit bawaan yang lebih tinggi.
Kecuali, menurut International Cat Care, ‘aturan’ ini adalha untuk kucing peternak yang khusus dibiakkan untuk kelainan, seperti Scottish fold dan Persia, yang dikembangkan berdasarkan mutasi gen yang pada akhirnya berbahaya bagi kucing.
Manfaat perkawinan kucing sedarah termasuk prediktabilitas dan penghapusan sifat yang tidak diinginkan.
Saat gen resesif muncul, maka ini dapat dihilangkan dengan pembiakan selektif.
Namun, ada masalah tambahan dengan perkawinan kucing sedarah, ketika kekuatan berlipat ganda, maka kelemahan juga berlipat ganda.
Menurt Cat Fancier Association of Amerika, perkawinan kucing sedarah dapat menyebabkan defisiensi imun, lebih banyak kelainan bawaan, dan kucing tidak tumbuh sesuai potensinya.
Tanda-tanda perkawinan kucing sedarah yang berlebihan termasuk ukuran kucing yang kecil (satu atau dua anak kucing), hidung bengkok, rahang tidak sejajar, susunan mata yang tidak normal, dan asimetri.
Kucing jantan dan betina mungkin mengalami kesuburan yang rendah dan kanker lebih sering terjdi pada kucing yang lebih muda.
Kekurangan sistem kekebalan terjadi setengah dari mereka atau sekelompok kucing dewasa mati karena infeksi sederhana.
Seorang peternak mungkin mengawnkan kucing yang kurang dekat hubungannya, seperti sepupu atau kakek ke cucu.
Maka anak kucing yang dihasilkan dapat diprediksi, meskipun penurunan genetik masih terjadi, tetapi itu terjadi pada tingkat yang lebih lambat daripada perkawinan sedarah.
Persilangan, mengawinkan kucing yang tidak berkerabat dalam ras yang sama, tidak sekonsisten perkawinan kucing sedarah, namun kekuatan galur ditingkatkan, sambil mempertahankan galur ‘murni’.
Kucing yang tidak berhubungan dari ras yang berbeda adalah hibrida, dan meskipun ‘tidak murni’, namun umumnya kucing lebih sehat dengan sistem kekebalan yang kuat.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Intisari