Berita Asahan
EMPAT Ekor Sapi di Asahan Diduga Tersjangkit PMK, Kini Jalani Isolasi, Begini Gejala yang Dialami
Empat ekor sapi di Kabupaten Asahan diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Empat ekor sapi di Kabupaten Asahan diduga terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hal tersebut diketahui dari sebuah tangkapan layar percakapan seorang dokter hewan yang meneruskan pesan dari iSikhnas.
"Melaporkan 4 ekor yang dicurigai Penyakit Mulut dan Kuku di gedangan, Pulo Bandring, Asahan, Sumatera Utara, DDx: Penyakit mulut dan kuku," tulis seorang dalam komentar grup WhatsApp tersebut.
Namun, hal tersebut dibantah oleh kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Asahan, drh Yunani.
Menurutnya, hal tersebut masih berupa informasi awal dan belum diketahui apakah terjangkit atau tidak.
"Masih informasi dugaan terhadap empat ekor sapi yang dicurigai," kata Yunani kepada tribun-medan.com, Kamis(12/5/2022).
Baca juga: Terapkan Adaptasi Kebiasaan Baru, Petugas Sambangi Warga Desa Kayu Besar
Baca juga: HEPATITIS Akut Misterius Terus Menyebar, Kemenkes Sebut Kini Sudah 7 Anak Meninggal
Ia mengaku, bahwa keempat sapi tersebut memang datang dari provinsi Aceh yang sebagian wilayahnya telah di lockdown oleh kementrian pertanian Republik Indonesia.
"Kami sudah melakukan observasi ke lokasi, dan telah mengambil sampel sapi yang diduga sakit tersebut. Sebab, pengakuan dari pemilik memang sapi itu berasal dari Aceh yang mana saat ini Aceh Tamiang memang sudah di lockdown oleh kementrian," katanya.
Akibat hal tersebut, Yusnani meminta kepada pemilik sapi untuk mengisolasi terlebih dahulu keempat sapi yang diduga terjangkit tersebut.
"Sementara memang kami sudah meminta untuk di isolasi terlebih dahulu sebelum hasil lab dari kementrian keluar," katanya.
Selain itu, ia mengaku antisipasi lain juga dilakukan saat hewan-hewan ternak yang berasal dari aceh agar tidak terlebih dahulu masuk ke Kabupaten Asahan.
"Semua pintu masuk Asahan sudah diperketat. Bila ada binatang ternak yang masuk asal Aceh diharapkan untuk diputar kembali," katanya.
Baca juga: Cerita Warga Kota Binjai saat Terjebak di Ukraina Dalam Perang Sengit dengan Rusia, Cuma Pasrah
Baca juga: Nasib Pilu Pengantin Ditelantarkan Jelang Akad, Calon Suami Kabur, Alasan Terjawab di Postingan FB
Ia mengaku, keempat sapi tersebut masuk, sebelum adanya edaran dari kementerian sehingga lolos masuk ke Kabupaten.
PMK menjangkit kepada hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyebaran PMK sangat cepat melalui kontak antar hewan ternak.
"Kalau sudah terjangkit, sapi akan demam, terdapat lesu pada dikuku kaki depan dan belakang, kemudian lesu pada mulut, gusi, lidah, mulut melepuh seperti sariawan, dan akibat hal tersebut hewan mengalami gelisah," jelasnya.
Yusnani mengatakan, meskipun begitu, PMK tidak berbahaya bagi manusia, sebab penyakit ini hanya menjangkit pada hewan ternak.
"Sehingga produk pada sapi ini aman, seperti daging dan susunya. Namun, bila ada penyembelihan di bawah pengawasan kami, kami berharap kaki dan kepalanya direbus terlebih dahulu baru kemudian ditanam," jelasnya.
Ia berharap kepada peternak agar bila mendapati hewan ternaknya mengalami sakit untuk menghubungi dinas peternakan dan dilakukan isolasi terlebih dahulu.
"Disisihkan dari hewan lainnya agar tidak menular," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Pilu Pengantin Ditelantarkan Jelang Akad, Calon Suami Kabur, Alasan Terjawab di Postingan FB
Baca juga: SELURUH Sekolah Medan Sudah Bisa Terapkan PTM 100 Persen, Begini Penjelasan Disdik
(cr2/tribun-medan.com)