Setelah Dua Tahun Pandemi, Korea Utara Umumkan Kasus Covid-19 Pertama Kalinya

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyerukan untuk meningkatkan upaya pencegahan Covid-19 setelah ditemukan infeksi virus itu untuk pertama kalinya.

yonhap
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyerukan untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan Covid-19 ke tingkat maksimum pada Kamis (12/5/2002).

Seruan itu dilakukan setelah Korea Utara mengumumkan infeksi virus corona pertamanya setelah lebih dari dua tahun pandemi.

Kantor berita resmi Korea Utara mengatakan tes dari sejumlah orang yang demam di ibu kota Pyongyang mengkonfirmasi bahwa mereka terinfeksi varian omicron.

Korea Utara sebelumnya mengklaim rekor sempurna dalam mencegah Covid-19, klaim yang secara luas diragukan oleh para ahli luar.

Populasi negara yang berjumlah 26 juta orang ini diyakini sebagian besar tidak divaksinasi, setelah pemerintahnya menghindari vaksin yang ditawarkan oleh program distribusi Covax yang didukung PBB, mungkin karena pemberiannya memiliki persyaratan pemantauan internasional.

KCNA mengatakan Kim mengadakan pertemuan Politbiro Partai Pekerja Korea yang berkuasa, di mana para anggota memutuskan untuk meningkatkan tindakan anti-virusnya.

Kim selama pertemuan itu menyerukan para pejabat untuk menstabilkan transmisi dan menghilangkan sumber infeksi secepat mungkin.

Terlepas dari keputusan untuk meningkatkan langkah-langkah anti-virus, Kim memerintahkan para pejabat untuk melanjutkan konstruksi terjadwal, pengembangan pertanian, dan proyek-proyek negara lainnya, sambil memperkuat postur pertahanan negara untuk menghindari kekosongan keamanan.

Kim mengatakan para pejabat juga harus merumuskan langkah-langkah untuk meredakan ketidaknyamanan publik dan situasi negatif lainnya, yang dapat “memanas” sebagai akibat dari peningkatan langkah-langkah anti-pandemi.

Kim mengatakan bahwa “persatuan publik yang berpikiran tunggal adalah jaminan paling kuat yang bisa menang dalam perjuangan anti-pandemi ini,” kata KCNA sebagaimana dilansir AP.

Pengumuman infeksi Korea Utara datang setelah NK News, situs berita yang berfokus pada Korea Utara, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pihak berwenang telah memberlakukan penguncian pada penduduk Pyongyang.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan tersebut.

Korea Utara adalah salah satu tempat terakhir di dunia tanpa kasus virus yang diakui.

Para ahli mengatakan jika wabah besar Covid-19 Korea Utara terjadi, maka konsekuensi akan menghancurkan bagi negara itu.

Pasalnya, sistem perawatan kesehatan Korea Utara buruk, dan ketidakstabilan mungkin dapat terjadi jika situasinya digabungkan dengan masalah lain seperti kekurangan pangan yang serius.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved