Skandal Asmara Pegawai Unsyiah

BUKA SUARA, Oknum Pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah Sebut Mantan Istri yang Tukang Selingkuh

Oknum pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah berinisial ADNS buka suara setelah dituduh mantan istri tukang selingkuh dan tukang kawin

Editor: Array A Argus
HO
Oknum pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah berinisial ADNS (kanan) dan mantan istrinya NMD (kiri) 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Oknum pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala atau Unsyiah berinisial ADNS akhirnya buka suara, terkait tudingan mantan istrinya berinisial NMD.

Sebelumnya, ADNS disebut oleh NMD sebagai sosok tukang selingkuh dan tukang kawin siri.

Bahkan, NMD menyebut ADNS meminta uang Rp 20 juta kepada dirinya hanya untuk dokumen surat cerai.

Setelah kabar dugaan perselingkuhannya diumbar sang mantan istri, ADNS akhirnya buka suara.

Dia mengatakan, bahwa NMD lah yang sebenarnya tukang selingkuh.

Baca juga: Oknum Pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah Dituding Tukang Kawin dan Selingkuh oleh Mantan Istri

 

Saat ini, NMD disebut oleh ADNS sudah menikah lagi.

"Dari pertama kami menikah, sudah bermasalah," kata ADNS, Selasa (18/5/2022).

Pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah ini tak menampik, bahwa dirinya sempat menikah siri dengan NMD.

Apa yang disampaikan NMD soal pernikahan dan hubungan rumah tangganya, dibenarkan ADNS.

ADNS bilang, dia menikah siri dengan NMD pada tahun 2008 silam.

Saat itu, ADNS mengklaim bahwa dirinya dan NMD berstatus janda dan duda.

Setelah membina biduk rumah tangga dan mendapatkan keturunan, NMD dan ADNS nikah secara resmi pada tahun 2014.

Baca juga: Dituding Tukang Kawin, Oknum Pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah Juga Diduga Lakukan Pemerasan

Alasan ADNS menikah secara resmi dengan NMD karena ingin dimudahkan dalam pengurusan dokumen akte kelahiran anak.

"Kalau enggak (nikah resmi), kami enggak bisa buat akte kelahiran anak. Karena pada saat di tahun 2014, sudah isbat nikah. Sudah punya anak kami, satu orang," katanya.

Namun, seiring berjalannya waktu, ADNS mengklaim bahwa NMD makin tak terkendali.

Bahkan ADNS menyebut istrinya itu sering pulang malam.

Pernah satu ketika, dia membaca pesan singkat di HP istrinya dari seorang wanita, yang menyebutkan bahwa NMD diminta untuk tidak mengganggu lagi suami wanita si pengirim pesan tersebut. 

"Waktu pertama nikah itu, selang satu minggu, masuk SMS dari seorang wanita yang isinya jangan ganggu laki nya," kata ADNS.

Baca juga: Dicerai Sepihak, tapi Tetap Digauli, Mantan Istri Pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah Minta Keadilan

 

Dia pun kemudian menemui wanita si pengirim pesan di kawasan Lhong Raya, Banda Aceh. 

"Terpaksa saya turun tangan," katanya.

Setelah masalah itu selesai, ADNS kembali mengklaim bahwa NMD terus berulah.

"Tahun 2015 itu, beliau (NMD) sering pulang malam, dengan alasan kegiatan proyek. Terus saya bilang, kalau mau pulang malam, jam sembilan (21.00 WIB) jam (22.00 WIB) ke rumah," katanya.

Bukan cuma persoalan tudingan pulang malam saja, ADNS bahkan menyebut istrinya itu pernah ketahuan selingkuh, hingga bikin geger Dinas Pendidikan di Aceh.

Kebetulan, NMD disebut ADNS bertugas di Dinas Pendidikan yang ada di Provinsi Aceh.

Karena kasus dugaan perselingkuhan itu, ADNS menyebut NMD dipindahtugaskan.

Baca juga: Sosok Oknum Pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah, Dituding Kawin Cerai dan Selingkuh Beberapa Kali

"Rentang waktu 2009 dan 2014, di Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, saat itu mencuat isu beliau selingkuh. Disitu kalau berselingkuh dipindahkan, tidak lama dia dinas disitu, saya telfon kepala dinas, bahwa ini istri saya, enggak ada macam-macam," katanya.

Kendati demikian, ADNS mengklaim bahwa dugaan perselingkuhan NMD dengan teman sekantornya sudah ramai diperbincangkan.

Bahkan, ia sempat memergoki mantan istrinya itu sering mengirim pesan singkat kepada seorang lelaki lewat Facebook. 

"Saat itu dia pergi ke Jakarta, dia bilang cari tiket. Saya beliin lah tiket, lalu dia pergi ke Jakarta dengan seorang guru di Aceh Jaya. Memang mereka pernah juga chat - chatan di FB, jadi pernah saya bilang, kenapa terlalu mesra," ucapnya.

"Saya antar dia ke bandara, setelah pulang, baru saat itu saya ketahui bahwa surat tugas itu ada nama salah satu orang yang sering chatan di FB," tuturnya.

Karena sering cekcok, ADNS kemudian menjatuhkan talak kepada NMD. 

"Saya bilang, kalau sudah seperti ini, enggak bisa ditolerir, sering kali Anda menipu saya. Padahal saya di sni ngurus anak - anak," kata ADNS.

Bahkan, ADNS menyebut NMD sempat menantang dirinya untuk diceraikan.

Karena tantangan itu, ADNS mengklaim terpaksa melakukannya.

"Kalau begini, enggak mungkin kita bersama, kalau enggak kita pisah saja. Gugat saja, terus katanya, Noni cuma mau terima surat dari pengadilan, terserah abang gimana caranya," tambahnya.

Ia mengatakan, akhirnya mereka pun bercerai talak satu di tahun 2015.

Meski telah bercerai, ADNS mengaku masih tinggal serumah dengan NMD karena diminta oleh mantan istrinya itu.

"Saat saya ajukan ke pengadilan, saya bilang ini sudah sampai surat dari pengadilan. Berlangsung lah proses pengadilan saya bawa saksi yang mendengar keributan kami," ucapnya.

"Selesai lah dipengadilan dengan judul talak satu. Itukan masih bisa rujuk, masih bisa balik, katanya saya disitu saja (rumah), enggak masalah, asalkan bisa menurut agama," 

"Talak satu bisa menurut agama, tapi harus komitmen (NMD) enggak pulang malam, enggak lagi berhubungan dengan laki-laki lain, kalau bisa di FB itu dihapus saja," sambungnya.

Meski ADNS sempat menuding NMD tukang selingkuh, faktanya NMD hamil lagi anak kedua dari ADNS tahun 2018

"Kan ceritanya sudah rujuk, begitu rujuk di 2018, lahir anak kami satu lagi. Disaat itu beliau dekat juga dengan seorang laki - laki, mereka ke Bali, pernah keliling Aceh, karena dulu mereka ada kegiatan bersama, saya enggak mau sebut namanya," ucapnya.

Lalu, di tahun itu juga ia mengaku tidak bisa mentolerir perbuatan istrinya dan memilih untuk bercerai.

Saat itu, NMD juga minta cerai dengan alasan mau menikah lagi.

"2018 enggak bisa tolerir lagi, itu aja yang kita ributin, saya enggak pernah mukul dia. 2018 itu maksa dia minta surat cerai yang dulu. Karena dia rupanya mau kawin lagi," ucapnya.

"Dia ngebet minta surat keterangan cerai. Karena kalau sudah talak satu enggak harus ke pengadilan lagi merujuk yang dulu," katanya.

Terkait tudingan perampasan rumah, tukang kawin dan permintaan uang senilai Rp 20 juta untuk surat cerai, ADNS membantah itu semua.

"Dari cerai sampai sekarang saya belum menikah lagi, anak - anak sama saya semuanya," katanya.

Ia mengatakan, bahwa saat ini mantan istrinya itulah yang telah menikah lagi dengan seorang brondong dan tinggal di kawasan Langsa.

"Saya mau nikah katanya. Sekarang dia sudah nikah sama brondong. Saya belum nikah lagi," ucapnya.

ADNS juga menjelaskan, bahwa status rumah yang katanya di rampas itu merupakan milik bersama yang dibeli di tahun 2013 dan dibangun ditahun 2014.

Saat ini, rumah tersebut sudah disita oleh pengadilan dan akan diputuskan rumah tersebut menjadi hak milik siapa.

"Kami dulu beli tanah itu seharga Rp 15 juta, jadi kami bagi dua dulu. Terus kami bangun rumah di situ. Memang atas nama dia, karena dia kan istri saya dulu dan nggak ada niat bercerai," ujarnya.

Setelah bercerai, istrinya itu hendak menjual rumah tersebut dan berencana membeli di kawasan Langsa bersama dengan suami.

"Dia mau beli rumah di Langsa sama suaminya, rumah itu nggak bisa dijual karena kalau nggak ada tanda tangan saya," ucapnya.

Sebelumnya menikah, keduanya sempat memiliki pernikahan dan juga memiliki anak.

"Waktu nikah itu dia statusnya janda anak dua, dan saya juga duda," pungkasnya.(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved