Khas Labura

MANISNYA Chankir Syirup, Oleh-oleh Khas Labura yang Terjual 16 Ribu Botol

Chandra, bercerita ia mulai menjajakan hasil kreativitasnya sejak tahun 2017. Saat itu ia mendapat ide dari sang istri untuk mencoba membuat sirup.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Chankir Labura Syirup, oleh-oleh tatkala berkunjung ke Labuhanbatu Utara. 

TRIBUN-MEDAN.com, LABURA- Bagi traveler yang berkunjung maupun melintas di Jalan Lintas Timur Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), tak ada salahnya membeli buah tangan yang satu ini.

Namanya Chankir Labura Syrup, sirup buah alami yang kini terkenal sebagai buah tangan.

Reporter Tribun Medan berkesempatan mewawancarai Chandra Kirana, owner sirup Chankir Labura di Parapat, Kamis (19/5/2022) dalam acara bootcamp Wirausaha Bank Indonesia (WUBI) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar.

Chankir Labura Syirup oleh-oleh khas Labuhanbatu Utara.
Chankir Labura Syirup oleh-oleh khas Labuhanbatu Utara. (HO)

Baca juga: NIKMATNYA Mie Tarempa, Kuliner Khas Kepulauan Riau dengan Sensasi Kuah Segar & Taburan Ikan Tongkol 

Chandra, bercerita mulai menjajakan hasil kreativitasnya sejak tahun 2017. Saat itu ia mendapat ide dari sang istri untuk mencoba membuat sirup yang berbeda. 

“Saya sebenarnya punya usaha florist. Nah, waktu itu Istri saya punya ide, dapat oleh-oleh dari temannya. Saya rasa, kok enak. Kemudian saya coba mengembangkannya dengan meracik sendiri,” cerita Chandra.

Ia pun menyulap sirup dengan sari alami buah tanpa pengawet dan perasa. Bahkan sirup yang diolah Chandra, ia buat tanpa tambahan air. Hanya mengombinasikan sari buah dan gula dengan teknik khusus.

Chandra menyampaikan Bupati Labuhanbatu Utara kemudian memberikan atensi khusus untuk menjadikan sirup ini sebagai produk oleh-oleh unggulan daerah. Bahkan pada momen Idul Fitri 1443 Hijriyah/2022 yang lewat, Bupati menjadikan Chankir Labura Syirup sebagai parsel.

“Bupati kemarin menjadikan ini parsel. Jadi alhamdulillah sirup ini sudah terkenal di seluruh Labuhanbatu. Nah, ini dalam prosesnya semuanya murni. Tanpa pengawet, pewarna, perasa. Bahkan ini tanpa,” kata Chandra. 

Baca juga: Lakukan 5 Cara Mudah Ini Untuk Menghemat Kuota Internet

Produksi pun dilakukan Chandra secara offline dan online.

Di Labura, Chankir Syirup bisa ditemukan di Jalan Sudirman, Kelurahan Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu.

Kemudian secara online bisa ditemui di Instagram chankirlaburasyrup. 

Dalam sebulan, ujar Chandra, dirinya bersama istri bisa menjual hampir 4000 kotak (per kotak berisi 4 botol sirup berisi 350ml).

Chankir Labura Syirup, oleh-oleh tatkala berkunjung ke Labuhanbatu Utara.
Chankir Labura Syirup, oleh-oleh tatkala berkunjung ke Labuhanbatu Utara. (HO)

Penjualan tertinggi baru ia rasakan pada momen Idul Fitri, di mana ia bisa menjual 16 ribu botol. 

“16 ribu botol kemarin. Ya, Pak Bupati sendiri aja 300 botol. Jualan online pernah kita pasarkan sampai ke Makassar,” katanya.

Chankir Labura Syirup diambil dari namanya dan menambahkan Labura untuk memperkenalkan Kabupaten Labuhan Batu Udara.

Kini oleh-oleh asal Labura itu memiliki beberapa varian rasa seperti marquisa, sirsak, jeruk kasturi, dan terong Belanda.

(Alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved