Pembunuhan Sopir Travel
ISTRI Sopir Travel yang Dibunuh Satu Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhirnya dengan Suami
Bakri (56), warga Desa Pasir Gala Gabungan, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Timur, Provinsi Aceh ditemukan tinggal tulang setelah empat tahun dikubur.
Penulis: Satia | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN.com, STABAT - Bakri (56), warga Desa Pasir Gala Gabungan, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Timur, Provinsi Aceh ditemukan tinggal tulang setelah empat tahun dikubur.
Ia menjadi korban perampokan hingga menyebabkan kematian oleh tersangka Marwan Syahputra dan keluarga.
Pria ini dikubur disamping rumah pelaku, di Dusun Parit Rimo, Desa Jati Sari, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat pada tahun 2018 lalu.
Sebelum kejadian, korban mengendarai mobil Toyota Innova untuk mengantarkan para pelaku melintasi jalan menuju Kabanjahe.
AKBP Danu Pamungkas Totok mengatakan istri korban, Ani sempat berkomunikasi dengan sang suami.
Ani dan Bakri berkomunikasi terakhir di Jalan Jamin Ginting, Kabupaten Karo.
"Penyidik juga mendatangi keluarga korban bertemu dengan istri bernama Ani, berada di Kabupaten Karo," ucapnya.
Diberitahukan Ani, bahwa korban menjemput para pelaku di Kecamatan Tembung, Kota Medan, lantaran memesan mobil rental.
"Menjemput para pelaku di Kecamatan Tembung, Kota Medan," kata Danu, menirukan ucapan Ani.
Sesudah di Kabanjahe, kata Ani keluarga tidak lagi dapat menghubungi Bakri, guna menanyakan kabar.
"Setelah itu, keluarga tidak lagi dapat menghubungi Bakri, lantaran ponselnya sudah tidak bisa dihubungi," ungkapnya.
Ani dan keluarga yang sudah panik, kemudian mencaritahu keberadaan Bakri dengan mendatangi tempat kerja.
Akan tetapi, keluarga tidak lagi bertemu dengan korban hingga detik ini.
Singkat cerita, kejadian ini bermula pada November 2018. Di mana, Bakri dibunuh oleh Marwan Syahputra dan keluarganya, lantaran niat merampok mobil tersebut.
Sesudah menghabisi nyawa Bakri, jasad korban dikuburkan di samping rumah pelaku, di Kecamatan Padang Tualang.
Dengan menggunakan bahan bakar minyak Solar, pelaku membakar tubuh korban guna menghilangkan jejak.
Kejahatan ini terungkap, setelah Marwan dan istrinya mendatangi paranormal, lantaran merasa diganggu oleh sosok makhluk tak kasat mata.
Paranormal itu terkejut dengan cerita dari Marwan. Karena itu, paranormal tersebut memberitahukan kejadian ini kepada orang lain di kampung tersebut.
Dari situlah, warga mendatangi tempat yang dijadikan para pelaku sebagai kuburan korban. Benar saja, dari situ warga menemukan adanya tulang manusia.
Warga yang geleng kepala melihat tulang ini, langsung memberitahukan temuan tersebut ke Polsek Padang Tualang.
Kini, Polres Langkat masih mendalami dan menyelidiki apakah pelaku pernah terlibat dalam kasus kejahatan lain.
"Kami juga melakukan pendalaman dulu apakah pelaku pernah terlibat kejahatan yang lain atau tidak," ungkapnya.
(wen/tribun-medan.com)