KALA Dukun Pecahkan Misteri Orang Hilang 4 Tahun Silam, Berawal Pelaku Merasa Didatangi Arwah Korban
Misteri hilangnya Bakri pada 2018 silam akhirnya terpecahkan pekan lalu, tepatnya Kamis (19/5/2022) malam. Adalah seorang dukun yang mengawalinya.
Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN-MEDAN.com, STABAT - Setelah hampir empat tahun hilang bak ditelan bumi, kabar tentang Bakri, warga Aceh yang sehari-hari bekerja sebagai sopir travel, kini terdengar lagi.
Diketahui, Bakri menghilang medio November 2018 silam. Istri Bakri, Ani, beserta pihak keluarga sudah berusaha keras mencari keberadaannya. Termasuk membuat laporan orang hilang di Polrestabes Medan. Namun, hasilnya nihil.
Misteri hilangnya Bakri akhirnya terpecahkan pekan lalu, tepatnya Kamis (19/5/2022) malam. Adalah seorang dukun yang mengawalinya.
Awalnya, dukun tersebut didatangi seorang pria bernama Marwan Syahputra warga Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Tujuan kedatangan Marwan tak lain minta solusi karena merasa dihantui oleh makhluk halus, yang diklaim sebagai arwah Bakri.
Marwan merasa hidupnya tak tenang dan diliputi perasaan bersalah telah membunuh sopir travel tersebut. Dalam pengakuan Marwan, arwah korban selalu datang meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.
Karena merasa tertekan dan ketakutan, Marwan Syahputra dan keluarganya menemui dukun yang ada di dekat rumah mereka. Mereka ingin dicarikan solusi, agar arwah korban tidak terus-terusan datang dan menghantui.
Dukun yang didatangi Marwan sempat mendengar kronologi pembunuhan yang dilakukan Marwan bersama keluarganya. Setelah mendengar pengakuan itu, sang dukun menghubungi tokoh desa setempat.
Dukun tersebut lantas mengarahkan warga ke lokasi yang diduga sebagai tempat menguburkan jenazah sopir travel tersebut. Setelah melakukan penggalian sedalam 50 meter, kerangka manusia ditemukan. Sontak, penemuan kerangka manusia ini bikin gempar warga Desa Parit Rimo.
Baca juga: Inilah Sosok Suami Istri Keji yang Bunuh dan Bakar Warga Aceh Sopir Travel di Langkat
Para tokoh desa bersama warga kemudian mengamankan Marwan. Alhasil, Marwan Syahputra bersama istri dan keluarganya digelandang ke kantor polisi. Saat ini, Marwan dan istrinya sudah ditahan. Sedangkan ayah Marwan yang turut dalam aksi pembunuhan itu, masih dalam pengejaran polisi.
Kapolres Langkat AKBP Danu Pamungkas Totok mengatakan, kejadian ini terjadi pada November 2018 silam. Saat itu Marwan Syahputra dan keluarganya memesan mobil rental Toyota Innova, yang dikemudikan oleh Bakri.
Korban menjemput para pelaku di Tembung, Kota Medan. Penumpang mobil itu yakni Marwan dan istrinya, Ariyanti, kemudian Legimin (ayah Marwan), dan Leginah (almarhum/ibu Marwan).
"Berdasarkan keterangan istri Marwan, korban menjemput para pelaku di Tembung Kota Medan," kata dia, saat gelar konferensi pers, di Mapolres Langkat.
Setelah menjemput para pelaku, korban membawa mobil ke Kabanjahe. Saat itulah para pelaku melancarkan aksinya. "Para pelaku memiliki niat jahat untuk merampok mobil rental yang dikendarai oleh Bakri," kata Danu.
Ketika melintas di Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Leginah berpura-pura sakit perut dan seakan mau muntah. Ia dan Ariyanti kemudian turun dari mobil. Saat itulah, Marwan dan Legimin beraksi.
Marwan menjerat leher Bakri pakai tali. Kemudian ayahnya, Legimin, langsung menusukkan pisau ke tubuh korban hingga tewas. Legimin kemudian mengambil alih kemudi mobil.
"Mayat korban dibungkus dengan menggunakan terpal plastik dan diletakkan di bagian belakang mobil," jelasnya.
Sesudah itu, Legimin membawa mobil kembali ke Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Sesampainya di rumah, para pelaku menggali tanah tepat berada di samping rumahnya, untuk menguburkan jasad korban.
Marwan menyusun potongan kayu rambung di dalam lubang. Para pelaku kemudian meletakkan jasad korban di dalam lubang tersebut. Setelah disiram solar, jasad korban dibakar guna menghilangkan jejak.
Sekitar pukul 05.30 WIB, setelah dipastikan mayat korban sudah hangus terbakar dan api mulai padam, para pelaku menutup bekas bakaran mayat tersebut dengan tanah dan sampah tumbuhan.
AKBP Danu mengatakan saat ini petugas masih mengejar Legimin yang telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Kita masih kejar terus Legimin, yang saat anaknya Marwan Syahputra dan Ariyanti diamankan tidak berada di rumah," katanya.
Danu mengatakan dalam kasus perampokan yang menyebabkan kematian ini, ada dua tersangka diamankan. Marwan Syahputra dan istrinya, Ariyanti, yang sama-sama berumur 26 tahun.
Kedua tersangka dijerat Pasal 340 subsider 338 dan subsider 365 contoh 55 KUHP tentang pembunuhan berencana, pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Laporan Orang Hilang
Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Loius mengatakan, Ani, istri Bakri, pernah membuat laporan orang hilang di Polrestabes Medan pada 2018 silam.
"Dulu sewaktu tidak ada kabar pada tahun 2018 lalu, pernah buat laporan orang hilang di Polrestabes Medan," kata Louis, melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (24/5/2022).
Setelah melaporkan kejadian itu, keluarga Bakri juga melakukan pencarian sendiri. Namun, hasilnya nihil. "Sudah tiga setengah tahun hilang, dan baru sekarang ditemukan tapi sudah dalam keadaan kerangka manusia," ucapnya.
Ingin Kabur ke Mojokerto
Marwan Syahputra dan keluarganya ternyata sempat ingin melarikan diri dari Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat.
Marwan ingin kabur ke Mojokerto, Jawa Tengah. Namun, niat itu urung dilakukan.
Mereka semua akhirnya pergi ke rumah kerabatnya yang ada di Percut Seituan untuk menenangkan diri. Setelah situasi aman, mereka pun kembali ke Kecamatan Padang Tualang dan beraktivitas seperti biasa.
(wen/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/suami-istri-pembunuh-sopir-travel-warga-aceh.jpg)