Kota Medan
Melihat Perkembangan Kampung Sejahtera, Kampung Percontohan di Pinggiran Sungai Babura
Kampung Sejahtera yang dulunya Kampung Kubur mendapat wajah baru. Dulunya, kawasan ini dikenal sebagai sarang narkoba.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Fanry Maulana
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kampung Sejahtera yang dulunya Kampung Kubur mendapat wajah baru. Dulunya, kawasan ini dikenal sebagai sarang narkoba, kini menjadi kampung terbersih di bidang lingkungan hidup.
Kawasan yang terdapat di pinggiran Sungai Babura tersebut menyimpan stigma buruk di tengah masyarakat Kota Medan. Berbeda dengan saat ini, kawasan tersebut sudah digandrungi pengunjung setelah mengalami perubahan sejak tahun 2008.
Kepala Lingkungan I Safriadi menyampaikan, kampung tersebut mendapat predikat kampung percontohan dan mendapat kunjungan mahasiswa dari berbagai kampus.
“Kampung Sejahtera ini menjadi kampung percontohan setelah kawasan Belawan, Kampung Bahari. Untuk saat ini belum banyak, ada satu dua, banyak juga mahasiswa yang datang dari berbagai kampus yang gelar pelatihan,” ujar Kepala Lingkungan Safriadi, Sabtu (28/5/2022).
Selanjutnya, ia mengutarakan secara singkat alasan masyarakat Kampung Sejahtera jatuh pada peredaran narkoba dan judi.
“Setelah adanya kebarakaran pada tahun 2001 akhir, Kampung Kubur berubah dengan masuknya narkoba; ada jenis sabu-sabu. Suasana jadi riskan sejak tahun 2001 itu,” sambungnya.
“Kampung Kubur ini berubah nama menjadi Kampung Sejahtera oleh walikota kita. Dahulunya, banyak peredaran narkoba. Sekitar 2008, setelah naiknya Pak Mardiaz langsung diratakan semuanya peredaran narkoba itu,” lanjutnya.
Perubahan terjadi karena kontribusi aktif kaum muda kawasan tersebut.
“Setelah agak lumayan bersih. Alhamdulillah, sampai sekarang ini, kita berubah dengan P3KS di tempat ini. Yang mana P3KS ini adalah perkumpulan pemuda-pemuda Kampung Sejahtera yang dipimpin oleh Bang Rasyid,” terangnya.
Kini, masyarakat sekitar yang digerakkan P3KS dapat menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan memperkenalkan potensi wisata di kawasan tersebut.
“Saat ini, kita sering melakukan kegiatan-kegiatan, seperti bersih-bersih sungai, selusur sungai dan setiap minggunya kita lakukan gotong royong bersama masyarakat,” terangnya.
Selain potensi wisata alam, mereka juga akan mengembangkan kuliner.
“Dan di lapangan ini, kita akan membuat pengembangan kuliner yang pada saat ini tengah buruk. Jumlah rumah yang ada di Kampung Sejahtera ini ada lebih dari seribuan,” lanjutnya.
“Etnisnya beragam. Semua etinis di kawasan kita ini ada. Sampai saat ini, situasi masyarakat yang multi etnis ini kompak,” pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Selengkapnya tonton video :