BAYI Perempuan Kembar Siam Asal Asahan Tiba di RS Adam Malik, Kini Perawatan Intensif di Ruang IGD

Bayi kembar siam asal Kabupaten Asahan berjenis kelamin perempuan telah tiba di Rumah Sakit Pusat Adam Malik Kota Medan, pada Selasa (7/6/2022) sore.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN / ANUGRAH NASUTION
Ruang IGD RSUP Adam Malik Kota Medan tempat dua bayi kembar siam menjalani pemeriksaan. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Bayi kembar siam asal Kabupaten Asahan berjenis kelamin perempuan telah tiba di Rumah Sakit Pusat Adam Malik Kota Medan, pada Selasa (7/6/2022) sore.

Sebelumnya bayi tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Bunda Mulia Kisaran.

Bayi kembar siam itu tiba di RSUP Adam Malik sekitar pukul 16.34 WIB yang datang menggunakan ambulans.

Kedua bayi tersebut kemudian dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat.

"Setelah kita dapat rujukan dari rumah sakit tadi sore sudah datang, dan langsung dibawa ke ruang IGD," ujar Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy.

Kondisi bayi saat ini dalam keadaan sehat dan stabil.

Rosa menyebutkan tim dokter sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai keadaan bayi kembar siam tersebut.

"Lagi diperiksa oleh tim dokter saat ini mengenai kondisi fisik bayi kembar siam itu. Mungkin besok akan ada informasi lebih lanjut usai pemeriksaan," lanjut Rosa.

Kedua bayi kembar siam itu terlahir di RSU Bunda Mulia Kota Kisaran pada Selasa (7/6/2022). 

Kondisi bayi lahir dengan perut menyatu.

Selain itu bayi kembar siam itu juga memiliki tiga kaki dengan satu kaki memiliki dua telapak.

Hal itu diungkapkan oleh direktur RSU Bunda Mulia Kisaran, dr Binsar Sitanggang.

"Bayi tersebut lahir pagi tadi sekitar pukul 08.15 wib di rumah sakit ini dengan keadaan kembar siam. Kondisi ibu dan bayi sehat," kata Binsar.

Binsar mengaku, bayi tersebut merupakan anak kelima dari pasangan Jumat dan Sri Suarni yang merupakan warga Desa Urung Pane, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan.

"Kondisi bayi lahir dengan kondisi menyatu pada bagian perut, dengan tungkai atas(lengan) dua, kelamin dua, dan kaki tiga. Namun pada kaki, salah satunya terdapat dua telapak kaki yang berarti jarinya ada 20," katanya.

Ia mengaku, kembar siam ini cukup unik dari yang biasanya. Pasalnya dengan kaki tiga, maka akan kesulitan dalam membedah.

"Kalau bagian paru-paru mungkin saya merasa ada dua. Namun, bagian bawah seperti usus, hati, dan ginjal apakah normal atau tidak kita belum tahu. Maka dari itu harus ada scaning," ujarnya.

Ia menjelaskan, terjadinya bayi kembar siam memiliki perbandingan 1 banding 5.000 kelahiran yang terjadi.

"Karena hal tersebut terjadi dalam genetik fusi (Penyatuan dan Pemisahan), jadi ini kelainan pada kelahiran," jelasnya.

Baca juga: SOAL Pilkada Deliserdang: Kakak Ipar Bupati Ashari Malu-malu, Abang Ipar Wagub Ijeck Fokus Partai

Baca juga: Ibu Indah Permatasari Akui Hampir Cerai karena Pernikahan Anaknya, Perang dengan Arie Kriting Lanjut

Warga Kurang Mampu

Direktur RSU Bunda Mulia, dr Binsar Sitanggang mengaku orang tua dari anak kembar siam tersebut merupakan warga yang kurang mampu.

Pasalnya, dalam perawatan rumah sakit, pihak keluarga belum membayar biaya persalinan dan juga tidak memiliki BPJS.

"Berdasarkan dari keterangan dokter yang menangani, dr Tunggul Simanjuntak, dari control yang dilakukan sudah ketahuan bahwa anak tersebut mengalami kembar siam dan dianjurkan untuk lahiran di Medan," kata Binsar.

Namun, karena keterbatasan dana, pihak keluarga membawanya ke rumah sakit Bunda Mulia Kisaran, dengan lahir secara bedah ceasar.

"Karena sifatnya rumah sakit ini sosial menangani nyawa maka kami tangani langsung. Karena orangtua sianak tidak memiliki kartu jaminan kesehatan (BPJS) karena tidak mampu membayar," katanya.

Namun, rumah sakit Bunda Mulia hanya mampu menangi persalinan, namun untuk tindak lanjut anak kembar siam, pihak rumah sakit belum mampu untuk hal tersebut.

"Sehingga bayi dan anak kita rujuk ke Adam Malik untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, dengan dicek scaning dan pembedahan," katanya.

Ia juga mengaku, pemerintah Kabupaten Asahan telah datang ke rumah sakit untuk menjenguk dan memberikan santunan kepada orang tua bayi.

"Bupati sudah datang, Kepala Dinas Kesehatan juga sudah. Bupati turun memberikan santunan kepada orangtuanya untuk membantu biaya operasi di Medan," katanya.

Ia berharap, agar seluruh keluarga harusnya memiliki kartu jaminan kesehatan (BPJS) agar dapat terjamin kesehatannya bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau yang tidak mampu, itu sudah ada dianggarkan kalau saya tidak salah. Tinggal melapor ke pihak dinas sosial kita sudah dapat memiliki jaminan kesehatan," pungkasnya.

Baca juga: Diduga Karena Arus Pendek, 6 Rumah Warga di Desa Surbakti Dilalap Si Jago Merah

Baca juga: Artis ini Baru Dikaruniai Anak Pertama di Umur 56 Tahun, Sempat Khawatir Lelah Akibat Kurang Stamina

(cr17/cr2/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved