LIMA Napi Anak Kabur, Padahal Tembok Didesain Bergelombang, Ternyata Gunakan Cara Ini
Lima napi anak berhasil kabur dengan cara yang bikin kepala Lapas tidak percaya.
TRIBUN-MEDAN.com - Lima napi anak kabur dengan cara yang bikin kepala Lapas tidak percaya. Lima anak ini merupakan narapidana kasus narkotika, pencabulan, dan pencurian.
Dikutip dari Serambinews.com, lima napi anak ini saling kerja sama untuk bisa kabur dari Lapas. Padahal, gedung ini sudah didesain untuk meningkatkan pengamanan.
Dinding gedung juga dibangun dengan bergelombang agar tak mudah dipanjat.
Namun, nyatanya, petugas terkejut melihat lima napi anak tidak berada di tempat tidurnya.
Lima napi ini melarikan diri pada subuh hari sekitar pukul 04.45 WIB, Senin (6/6/2022).
Polisi bersama dengan petuas Lapas tengah melakukan pencarian lima anak ini.
Kelima napi anak-anak yang dilaporkan kabur tersebut berinisial SLL (18) asal Bener Meriah yang terlibat kasus pencurian.
Lalu, MY, MR (18) asal Nagan Raya, dan FA (18) asal Sabang terlibat dalam kasus pemerkosaan serta AM (18) asal Aceh Besar yang terlibat dalam kasus narkoba.
Baca juga: KETIKA Popularitas Ganjar Disalip Puan Maharani, Elektabilitas PDIP Terancam
Baca juga: KISAH Tragis di Taput, Berawal dari Hubungan Intim dengan Pacar hingga Dicabuli oleh 10 Pelaku
Kepala LPKA Klas II B Banda Aceh Wiwid Feryanto membenarkan peristiwa lima napi anak kabur.
Lima napi anak ini yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II B Banda Aceh, Senin (6/6/2022) dini hari.
Wiwid menduga mereka melarikan diri dengan cara memanjat tembok lembaga pembinaan tersebut.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, mereka diketahui kabur saat petugas ingin membangunkan para napi anak-anak untuk melaksanakan shalat subuh.
Petugas pun sontak saat melihat lima napi anak-anak tersebut sudah menghilang dari ruangan penahanan.
Di sanalah awal diketahui lima napi anak-anak tersebut sudah tidak ada lagi di ruang penahanannya.
Lewat Jendela Kamar Mandi
Petugas pun melakukan pengecekan dan diduga kelima napi anak-anak tersebut kabur melalui jendela kamar mandi dengan cara merusak teralis besi, lalu memecahkan kacanya.
Diperkirakan kelima napi anak-anak tersebut saling membantu menaiki jendela kamar mandi, selanjutnya mereka meloncat ke bagian belakang.
Lalu kelima napi anak itu menuju ke pagar dinding yang mencapai ketinggian 5 meter.
Diyakini para napi tersebut memanjat dan saling membantu rekan-rekanya yang kabur saat itu, sehingga sampai ke atas dan menurunkan ikatan kain yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Kelima napi tersebut diduga turun menggunakan sambungan kain yang sudah dijadikan tali sebagai media mereka untuk kabur dari LPKA Klas II B Banda Aceh, di Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar yang bersisian dengan persawahan warga tersebut.
Dari pelarian kelima napi anak-anak tersebut petugas menemukan barang bukti di lokasi yakni 8 helai kain sarung.
Lalu satu bagian teralis kamar mandi yang sudah dirusak serta kaca yang telah dipecahkan.
Untuk saat ini, petugas LPKA Kelas II B Banda Aceh dibantu petugas kepolisian tengah melacak keberadaan para napi anak-anak yang terlibat sejumlah kasus tersebut.
Kepala LPKA Klas II B Banda Aceh, Wiwid Feryanto menyebutkan pihaknya bersama petugas kepolisian sedang melakukan pencarian terhadap para napi tersebut.
Menurut Wiwid Feryanto, kelima napi anak-anak itu lari dengan memanjat tembok yang sebenarnya didesain khusus berbentuk gelombang, setelah merusak teralis besi dari kamar mandi dan memecahkan kaca.
Seharusnya dengan bentuk tembok yang dirancang berwujud ombak tersebut, kecil kemungkinan napi anak-anak bisa kabur dari sana, apalagi sampai mengikatkan kain sebagai alat bantu mereka untuk memanjat tembok hingga berhasil keluar dari LPKA Kelas II B Banda Aceh.
Baca juga: Pedangdut Nassar Serius untuk Nikahi Desy Ratnasari
Baca juga: Bikin Gempar, Istri Selingkuh Kepincut Brondong, Aksinya Berzina Sempat Ditonton Suami Sah
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com