Berita PSMS

POLEMIK PSMS Medan, Gubernur Edy Merasa Dibodoh-bododi dan Julius Raja Tagih Utang Rp 300 Juta

Konflik pengurus PSMS Medan masih berlarut-larut. Gubernur Edy sebagai bagian dari pemilik saham PSMS Medan marah dengan perpecahan yang terjadi di PS

HO
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memberikan pembekalan kepada para pemain PSMS Medan yang akan mengikuti pemusatan latihan di Sidoarjo, Jawa Timur di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (7/6/2022). 

Mantan Pangkostrad itu mengenang saat-saat terakhir PSMS bermain di Liga 1 tahun 2018. "Saya pindah dari Pangkostrad, eh turun ke Liga 2. Jadi ini klub besar, klub bersejarah. Kalian harus bermain baik, penuh dedikasi, tanggung jawab," ujar Edy.

Baca juga: Irfan Hakim Dilarikan ke IGD, Pingsan di Kamar, 3 Jam Dirawat Langsung Lakukan Hal tak Terduga

Baca juga: Oknum Sabhara Polrestabes Medan Jadi Pemasok Sabu, Polda Sumut Ngaku Buru Bandar Besarnya

Tagih Utang PSMS

Sekretaris PSMS Medan musim 2021/2022, Julius Raja mengatakan PSMS Medan di bawah naungan PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) masih memiliki utang kepadanya.

"Bahwa PT KMI masih memiliki hutang sebesar  Rp 294 juta kepada saya. Itu dana pribadi saya," ujar pria yang akrab disapa King itu kepada pers, Senin (6/6/2022).

Dijelaskannya, dana sebesar hampir Rp 300 juta itu dipakai untuk menyelesaikan sengketa pemain asing PSMS Medan saat musim 2012.

Dan pembayarannya diselesaikan pada 2019 lalu.

Kala itu manajemen terlibat sengketa dengan pemain asing PSMS Medan atas nama Moise Dario Maldonado Ovelar,.

Hal ini sempat membuat skuat berjuluk Ayam Kinantan dibayangi sanksi dari PSSI dan FIFA jika tidak segera dibayarkan.

"Dana pribadi itu untuk membayarkan dan menyelesaikan sengketa pemain asing. Pembayaran itu atas perintah Pembina PSMS. Saya punya buktinya semua," kata King sambil menunjukkan bukti-bukti pembayaran.

Sekum PSMS Medan, Julius Raja saat di pers room Stadion Kebun Bunga, Medan, beberapa waktu lalu. 
Sekum PSMS Medan, Julius Raja saat di pers room Stadion Kebun Bunga, Medan, beberapa waktu lalu.  (HO)

King mengatakan apabila sengketa pembayaran pemain asing tersebut tidak diselesaikan, maka PSMS tidak bisa mengikuti kompetisi Liga 2.

Selain itu, PSMS juga tidak bisa mendaftarkan pemain beserta tim ke induk persepakbolaan Tanah Air. Bahkan, PSMS sudah sempat dikenakan pengurangan poin oleh PSSI.

Lanjutnya pria yang kini bertindak sebagai Exco Asprov PSSI Sumut itu, ia meminta kepada pembina PSMS Medan untuk melunasi hutang tersebut.

Terlebih lagi, biaya yang digunakan tersebut merupakan dana pribadi yang ia kucurkan untuk klub PSMS Medan.

"Itu dia, jadi jangan kita ini dianggap tidak berkontribusi. Walaupun mungkin enggak seberapa. Niat kita kan ingin memajukan PSMS," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Sumut Imbau Calon Jamaah Haji Asal Sumut Rajin Minum Air Putih

Baca juga: Penghuni Kos Tak Kunjung Kembali Sejak 5 Bulan Lalu, Pasutri Ini Justru Temukan Hal Tak Terduga

(cr14/cr12/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved