Berita PSMS
POLEMIK PSMS Medan, Gubernur Edy Merasa Dibodoh-bododi dan Julius Raja Tagih Utang Rp 300 Juta
Konflik pengurus PSMS Medan masih berlarut-larut. Gubernur Edy sebagai bagian dari pemilik saham PSMS Medan marah dengan perpecahan yang terjadi di PS
Mantan Pangkostrad itu mengenang saat-saat terakhir PSMS bermain di Liga 1 tahun 2018. "Saya pindah dari Pangkostrad, eh turun ke Liga 2. Jadi ini klub besar, klub bersejarah. Kalian harus bermain baik, penuh dedikasi, tanggung jawab," ujar Edy.
Baca juga: Irfan Hakim Dilarikan ke IGD, Pingsan di Kamar, 3 Jam Dirawat Langsung Lakukan Hal tak Terduga
Baca juga: Oknum Sabhara Polrestabes Medan Jadi Pemasok Sabu, Polda Sumut Ngaku Buru Bandar Besarnya
Tagih Utang PSMS
Sekretaris PSMS Medan musim 2021/2022, Julius Raja mengatakan PSMS Medan di bawah naungan PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) masih memiliki utang kepadanya.
"Bahwa PT KMI masih memiliki hutang sebesar Rp 294 juta kepada saya. Itu dana pribadi saya," ujar pria yang akrab disapa King itu kepada pers, Senin (6/6/2022).
Dijelaskannya, dana sebesar hampir Rp 300 juta itu dipakai untuk menyelesaikan sengketa pemain asing PSMS Medan saat musim 2012.
Dan pembayarannya diselesaikan pada 2019 lalu.
Kala itu manajemen terlibat sengketa dengan pemain asing PSMS Medan atas nama Moise Dario Maldonado Ovelar,.
Hal ini sempat membuat skuat berjuluk Ayam Kinantan dibayangi sanksi dari PSSI dan FIFA jika tidak segera dibayarkan.
"Dana pribadi itu untuk membayarkan dan menyelesaikan sengketa pemain asing. Pembayaran itu atas perintah Pembina PSMS. Saya punya buktinya semua," kata King sambil menunjukkan bukti-bukti pembayaran.

King mengatakan apabila sengketa pembayaran pemain asing tersebut tidak diselesaikan, maka PSMS tidak bisa mengikuti kompetisi Liga 2.
Selain itu, PSMS juga tidak bisa mendaftarkan pemain beserta tim ke induk persepakbolaan Tanah Air. Bahkan, PSMS sudah sempat dikenakan pengurangan poin oleh PSSI.
Lanjutnya pria yang kini bertindak sebagai Exco Asprov PSSI Sumut itu, ia meminta kepada pembina PSMS Medan untuk melunasi hutang tersebut.
Terlebih lagi, biaya yang digunakan tersebut merupakan dana pribadi yang ia kucurkan untuk klub PSMS Medan.
"Itu dia, jadi jangan kita ini dianggap tidak berkontribusi. Walaupun mungkin enggak seberapa. Niat kita kan ingin memajukan PSMS," ucapnya.
Baca juga: Gubernur Sumut Imbau Calon Jamaah Haji Asal Sumut Rajin Minum Air Putih
Baca juga: Penghuni Kos Tak Kunjung Kembali Sejak 5 Bulan Lalu, Pasutri Ini Justru Temukan Hal Tak Terduga
(cr14/cr12/tribun-medan.com)