Dua Jenderal Putra Timtim
SOSOK Rui Fernando dan Antonio Rangel, Dua Jenderal TNI AD Putra Timor Timur (Timor Leste)
Sosok Rui Fernando dan Antonio Rangel. Keduanya merupakan Jenderal TNI AD putra Timor Timur (Timtim). Dulunya Timtim salah satu provinsi di Indonesia.
Jose Manuel Duarte salah satu pemimpin pemberontakan terhadap Portugas di Viqueque, Timor Portugal pada 1959.
Jose Manuel bersama seluruh keluarganya dibuang ke Mozambique, negara jajahan Portugis di Afrika dan baru kembali ke Timor Timur pada 1986.
Sementara Antonio da Silva adalah prajurit Raider kelahiran Timor Portugis tahun 1966.
Ia merupakan alumnus Akademi Militer (Akmil) 1992.
Suryo Prabowo mengenal Antonio da Silva sejak bertugas sebagai instrukrur taktik bertempur di Pusat Kesenjataan Infanteri, Bandung, Jawa Barat.
"Saya bangga pernah mengenal dekat dengan mereka berdua," tulis Suryo Prabowo dalam unggahan di akun Instagram dikutip, Kamis (9/6/2022). "Mereka bisa, kita pun bisa," lanjut Suryo Prabowo.
Unggahan ini pun mendapat respons positif dari netizen.
Mereka bangga atas kesetiaan putra Timor Timur kepada Republik Indonesia.
"Beliau berdua adalah Perwira TNI yang hebat," tulis Bangkit Widodo.
"MasyaAllah ikut bangga sebagai warga Indonesia keturunan Timor Leste," kata abdulqodirdearaujo.
Namun, ada juga netizen mengatakan, bahwa sebetulnya ada sejumlah putra Timor Timur yang sudah menjadi perwira di TNI-Polri.
"Masih ada beberapa putra daerah Timor Timur yang kini sudah meraih pangkat Kolonel dan Kombes, seperti Kolonel Inf Joao Xavier Barreto Nunes, Kolonel Inf Dominggus Lopes, Kombes Pol Deonijiu de fatima dan Kombes Januario Jose Morais dan beberapa lainnya yang sudah berpangkat Letkol dan AKBP," tulis akun @lisbon_alfian.
"Ada Lektkol Inf Ilfonso De Camro (Dandim 1810/Tambrauw)," tulis akun @mhaeqaltriyono.
"Betul itu @mhaeqaltriyono, Letkol Ildefonso Alumni Akmil 2002 dan ada pula rekan seangkatannya di Akmil yang berasal dari Timor Timur juga," lanjut akun @lisbon_alfian.
Sosok Antonio Rangel Da Silva

Antonio merupakan pria kelahiran 17 Agustus 1968 di Timor Timur (Timor Leste).