News Video
Keluarga Tahanan Yang Meninggal Diduga Disiksa Oknum POLISI Tunjukkan Bukti Kekerasan
Hermansyah selaku adik Hendra Syahputra (49) yang merupakan tahanan kasus dugaan pencabulan kecewa dengan kinerja Polrestabes Medan
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Hermansyah selaku adik Hendra Syahputra (49) yang merupakan tahanan kasus dugaan pencabulan kecewa dengan kinerja Polrestabes Medan yang seolah melindungi oknum polisi yang terlibat menyiksa abangnya sampai meninggal dunia.
Hermansyah mengatakan, jika abangnya meninggal dunia di dalam penjara Polrestabes Medan 10 hari menjalani penahanan.
Saat meninggal dunia, kondisi jenazah Hendra dipenuhi luka lebam dibagian kepala, badan, sungguh, mata dan kaki.
"Setau saya ada tiga Polisi yang diduga terlibat satu itu Kasat Tahanan dan Barang Bukti AKP Asen Samosir, kemudian Leonardo Sinaga dan Andi. Dan setau saya mereka belum ada menjalani hukuman," kata Hermansyah, Jumat (10/6/2022).
Tak hanya itu, Herman pun perna melihat rekaman CCTV di Polda Sumut yang memperlihatkan abangnya disiksa secara tidak etis di penjara Polrestabes Medan dengan pria menggunakan baju coklat.
Tak hanya petugas, sejumlah tahanan juga ikut serta menyiksa Hendra. Para pelaku secara bergantian melakukan penyiksaan atas perintah oknum polisi yang bertugas.
Kepada korban, para tahanan kemudian meminta sejumlah uang keamanan kepada korban dan keluarganya.
"Pada saat itu saya dilibatkan rekaman CCTV di Polda bagaimana abang saya disiksa oleh pria berbaju coklat apalagi kalau bukan petugas. Kemudian waktu saya video call itu tahanan memukul abang saya sekalian meminta uang agar dikirim ke nomor rekening atas nama salah satu polisi di sana," kata dia.
Hermansyah pun berharap agar kasus penyiksaan tersebut dapat juga menghukum para polisi yang terlibat.
"Kalau kami dari keluarga hanya mau siapa pun yang terlibat harus dihukum. Tidak hanya para napi tapi juga polisi yang bertugas dan ikut melakukan penyiksaan," tutupnya.
(cr17/www.tribun-medan.com).