Sebuah Minibus Tercebur ke Sungai di Luwu, Bawa Rombongan Guru Usai Melayat Siswa Meninggal

Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Kelurahan Noling, Kecamatan Bua Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

KOMPAS.com/MUH. AMRAN AMIR
Sebuah mobil rombongan guru terjungkal ke sungai, di Kelurahan Noling, Kecamatan Bua Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/6/2022) siang.(KOMPAS.com/MUH. AMRAN AMIR) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Kelurahan Noling, Kecamatan Bua Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Satu unit minibus yang mengangkut rombongan guru tercebur ke sungai.

Kejadian ini viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat minibus dan penumpangnya berupaya menyelamatkan diri di tengah sungai yang cukup deras.

Baca juga: SELAMAT, Dua Warga Binaan Lapas Kelas I Medan Kanwil Kemenkumham Sumut Dapat Remisi Lansia

Setelah ditelusuri, kejadian itu terjadi pada Senin (13/6/2022) siang kemarin.

Rombongan di mobil tersebut adalah guru SMP Negeri 1 Noling yang baru pulang melayat dari rumah siswanya yang meninggal dunia.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Noling Arifin Nibebisalira mengatakan, adapun lokasi rumah siswa yang meninggal itu berada di Buntu Tengko Desa Padang Tuju

“Sekitar pukul 12.00 Wita kami pamit di rumah duka, untuk kembali ke sekolah, pas di area bendungan sungai itu ada lubang dan ada mobil lain yang berpapasan dengan rombongan, waktu itu saya di depan mengendarai motor.

Tiba-tiba ada suara gemuruh dan panggilan dari siswa berteriak. Saya balik melihat, wah, ternyata mobil rombongan sudah tercebur ke sungai,” kata Arifin saat dikonfirmasi di sekolah, Selasa (14/6/2022).

Saat mobil sudah terbalik, Arifin memanggil warga untuk menolong dan seketika itu banyak warga yang datang untuk menolong.

“Di atas mobil teman-teman guru semuanya perempuan, ada 7 orang ditambah 1 orang sopir,” ucap Arifin.

Menurut Arifin, mobil itu menghindari lubang, lalu ke sungai.

Saat di sungai sopirnya meminta penumpang untuk tenang karena mobil sukar dibuka akibat tenggelam.

“Mobil terseret 50 meter dari tempat jatuhnya, saat itu teman-teman guru mulai gelisah dan panik minta tolong, beruntung warga datang dan saya arahkan untuk langsung melakukan evakuasi, apalagi mereka ini  tidak tahu berenang, makanya panik,” ujar Arifin.

Arifin mengatakan, saat kejadian, lewat truk tronton dan warga meminta untuk membantu menarik memindahkan mobil minibus ke atas.

Baca juga: VIRAL Balasan Bocil Saat Beli Es Batu Bikin Penjual Tercengang, Sudah Sering Dijahili

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved