Berita Seleb

Anak Mendiang Ustaz Jefri Al Buchori Murka, Tak Terima Penampilan Baru Umi Pipik Dicemooh

ibunya jadi bahan gunjingan begitu Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik kena sindiran soal penampilan barunya. 

Editor: Dedy Kurniawan
Tribun Jabar/ Kolase
Umi Pipik dan Abidzar Al Ghifari. 

TRIBUN-MEDAN.com - Anak mendiang Ustaz Jefri Al Buchori murka.

Tak terima ibunya jadi bahan gunjingan begitu Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik kena sindiran soal penampilan barunya. 

Putra Ustadz Jefri Al Buchori yakni Abidzar Al Ghifari pun tak terima.

Baca juga: Balasan ASN Sanggup Dituduh Mandul Istrinya Sendiri, Nekat Tiduri Janda Hasilnya Sampai Punya Anak

Secara terang-terangan Abidzar tak terima saat sang ibunda menjadi bahan hinaan netizen karena gaya berpakaiannya.

Putra Ustadz Jefri Al Buchori yakni Abidzar Al Ghifari ngamuk saat ibunya, Umi Pipik dinyinyir karena penampilannya kini.

Diketahui, Umi Pipik kini berpenampilan berhijab sekaligus bercadar.

Rupanya, penampilan Umi Pipik itu ada yang menyinyiri.

Baca juga: Kasihan Gadis 19 Tahun Ini, Disekap Pria Paruh Baya di Lemari, Minta Tolong Tangannya Masih Diikat

Baca juga: Usai Beri Jatah ke Pria Selingkuhan, Bu Dokter Langsung Didatangi Istri Sah, Digerebek Lagi Begini

 
Tak pelak, Abidzar tersulut emosi oleh komentar netizen yang menilai soal gaya Umi Pipik.

Putra mendiang Ustaz Jefri Al Buchori dan Umi Pipik yakni Abidzar Al Ghifari tak terima saat sang ibunda menjadi bahan hinaan netizen karena gaya berpakaiannya.

Dalam postingannya baru-baru ini, Abidzar membagikan tangkapan layar komentar netizen yang bisa disebut menyindir gaya berpakaian sang ibunda.

Seperti yang diketahui, setelah kepergian sang suami, Pipik Dian Irawati memang kerap tampil bercadar.

Tak terima dengan pernyataan orang-orang yang menghina ibunya, Abidzar pun lantas menyuarakan pendapatnya dan menyinggung tentang HAM (Hak Asasi Manusia).

Baca juga: Sadar Umur Semakin Tua, Rhoma Irama Menangis Ingat Mati, Wasiat Sang Raja Dangdut: Kuburkan Saya

Umi Pipik dan sang putra
Umi Pipik dan sang putra (Instagram)


"Perkara pakaian seperti orang arab kalian bilang kadrun dan salah???? Mana nih HAM dari masing-masing perorangan, dalam berpakaian itu nggak ada batasannya!" murka Abidzar Al Ghifari dilansir dari Instagram, Selasa (14/6/2022).

Dengan tegas ia menyuarakan jika tak ada larangan berpakaian di Indonesia yang tak boleh menyontoh dari luar negeri.

Baca juga: Jadi Janda Stefan William, Celine Evangelista Tolak Dinafkahi Pria Kaya Ini, Padahal 2 M Sebulan

"Nggak pernah ada larangan yang melarang kita untuk berpakaian seperti orang-orang di luar Indonesia, nggak pernah ada!" tegasnya.

Tak ketinggalan, ia juga turut mengunggah video ceramah sang ayah yaitu Ustaz Jefri Al Buchori, yang menjadi pemicu ibundanya di bully.

"Di video tersebut yang digaris bawah adalah niat bukan kalau kita ikut-ikutan pakai gamis, pakai cadar, pakai pakaian Islami budaya Arab itu salah! Yang nggak pakai cadar, gamis dan ingin terlihat lebih mulia juga banyak!!" tuturnya terlihat emosi.

Abidzar juga memohon agar netizen bisa memahami apa yang dijelaskan dalam ceramah tersebut.

"Tolong didengar lebih baik dan yang pintar cernanya. Yang dibahas di atas kan niat untuk menjadi lebih mulia, itu salah contoh yang disebutin itu baru beberapa contoh dari banyaknya orang yang salah niat!" pinta Abidzar kepada netizen.

Sebelum menutup postingannya, putra sulung Umi Pipik itu minta agar netizen bisa melihat suatu hal dari banyak sudut pandang.

"Sudut pandang itu banyak! jangan kalian lihat dari satu sudut pandang aja! Ambil baiknya dari semua orang yang hidup di dunia. Mau dia beda agama, keyakinan, pemikiran, mau dia kadrun atau bukan tetep ambil baiknya!!!" tandasnya.

Rupanya, Umi Pipik ikut memantau postingan sang anak yang membela dirinya.

Sebagai ibu, ia meminta agar Abidzar tidak memperdulikan komentar negatif dari netizen.

"Udah nggak usah didengarin. Kita punya 2 tangan nggak bisa buat nutupin mulut-mulut orang lain yang nggak suka sama kita. Tapi kita punya 2 tangan buat nutupin telinga kita sendiri dari omongan orang. Alhamdulillah ditransfer pahala, orang gak paham karena nggak kenal," pesan Umi Pipik.

Abidzar putra almarhum Uje membela sang ibunda terkait cadar. (Instagram @abidzar73)

Hukum Bercadar Menurut Buya Yahya

Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap muslimah, namun tak sedikit pula yang memakai cadar. Buya Yahya menjelaskan hukum perempuan bercadar.

Cadar adalah kain penutup muka atau sebagian wajah wanita, minimal untuk menutupi hidung dan mulut sehingga hanya matanya saja yang tampak.

Dalam bahasa Arab, cadar disebut dengan khimar, niqab, atau burqa’.

Lalu, bagaimana hukum bagi perempuan yang mengenakan cadar?

Buya Yahya menjelaskan cadar bukan budaya Arab akan tetapi cadar adalah pendidikan syari'ah. Namun menggunakan cadar terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.

"Sebagian besar mengatakan hukum menggunakan cadar adalah wajib, sebagian kecil lainnya menyatakan menggunakan cadar tidak wajib," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Maka bagi perempuan yang tidak bercadar mengikuti ulama, sedangkan bagi perempuan yang tidak betrcadar pun mengikuti pendapat ulama.

Ia pun mengungkapkan selagi ada perbedaan ulama, tidak mewajibkan santri Al-Bahjah untuk mengenakan cadar.

"Biarpun tak dapat dipungkiri bagi kaum pria yang insyaf bahwa jika wanita pakai cadar menjadikan hati pria itu aman dan lebih tenang, karena mata yang normal bisa melihat dan membedakan sesuatu kemudian berpikir tentang wanita yang dilihatnya," terangnya.

Namun bagi perempuan muslim yang sudah menutup aurat adalah cukup, asalkan memakai baju longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh.

Jika ingin memakai cadar, Buya Yahya menyebut hal itu adalah sebuah kemuliaan.

"Yang sudah memakai cadar jangan merendahkan yang tidak pakai cadar. Sebab ini perbedaan di antara ulama. Apalagi yang tidak pakai cadar tidak boleh merendahkan yang pakai cadar, misalnya pakai cadar tapi suka gunjing. Kalau masalah gunjing kita hentikan gunjingannya, tapi jangan merendahkan cadarnya," ucapnya.

Bagi yang sudah memilih untuk mengenakan cadar, cadar yang terbaik adalah semakin ditutup semakin bagus seperti halnya pintu.

Ada yang memilih menutup mulut, hidung, bahkan ada yang menutup hingga mata yang menggunakan kain transparan. Semua hal tersebut menurut Buya Yahya sah-sah saja dilakukan.

"Jadi semakin Anda tutup semakin baik karena semakin aman, nutup mulut kelihatan hidung, nutup hidung kelihatan mata. Meski hanya mata, namun mata ini memiliki daya goda yang tinggi. Maka semakin tertup semakin baik, itu kaidahnya," tutur Buya Yahya.

Bagi yang menggunakan cadar maupun tidak hendaknya tidak saling merendahkan. Tetapi hendaknya semuanya terus meningkatkan kualitas dirinya.

Mungkin ada sebagian orang yang tidak bercadar karena urusan pekerjaan, cukup dengan baju syar'i namun akhlak harus tetap ditingkatkan.

"Apa itu akhlak? Jadi wanita yang punya rasa malu bukan ganjen, kemenye, jalannya bikin orang pusing. Semakin wanita punya rasa malu tinggi, semakin terpangkas rasa ingin menampakkan kecantikan dan perhiasannya maka semakin hebat," kata dia.

Fitrah perempuan adalah ingin menampakkan kecantikan, diperbolehkan menampakkan kecantikan di hadapan diri sendiri misalnya sering bercermin.

Yang kedua di hadapan suami juga boleh bahkan bebas.

Jika berteman atau bergabung dengan wanita sesama muslimah diperbolehkan menampakkan kecantikan.

"Bukan wanita fasik yang tak punya kehormatan, karena bisa jadi dia akan menceritakan kepada yang lain hal yang sebenarnya tidak boleh diceritakan ," pungkas Buya Yahya.

(*/Tribun-Medan.com) 

Artikel ini telah tayang di Banjarmasinpost.co.id

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved