Lapas Kelas IIB Padangsidimpuan Gelar Kegiatan Penguatan Kepemimpinan dan Sosialisasi Buku Sesepuh
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Padangsidimpuan gelar kegiatan Penguatan Kepemimpinan dan Sosialisasi Buku Sesepuh Berbagi secara virtual
TRIBUN-MEDAN.COM, SIDEMPUAN- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Padangsidimpuan gelar kegiatan Penguatan Kepemimpinan dan Sosialisasi Buku Sesepuh Berbagi secara virtual di kantornya, Rabu (15/06/22).
Dalam kegiatan ini, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas Padangsidempuan Ali Basya SH. beserta jajaran mengikuti Menindaklanjuti surat Kantor Wilayah Kemenkumham Sumut No.W2.UM.01.01-16100 seluruh jajaran yang terdiri dari beberapa UPT mengikuti penguatan kepemimpinan.
Kegiatan langsung dibuka oleh Bapak Kakanwil Kemenkumham Sumut. Pada kesempatan ini, Imam Suyudi menjelaskan bahwa penguatan kepemimpinan ini sangat diperlukan oleh seluruh satuan.
Pasalnya, diharapkan setelah kegiatan ini seluruh pimpinan dimasing-masing Satuan Kerja (Satker) dapat memimpin satkernya menjadi lebih baik lagi.
Beliau juga menyampaikan apresiasi atas sumbangsih para alumni yang hadir selama bertugas di Sumatera Utara, terlebih lagi atas inisiatif para purna tugas memberikan penguatan kepemimpinan serta ikut berkontribusi dalam menulis buku 'Sesepuh Berbagi'.
Menurut Imam Suyudi, ini merupakan bukti hubungan dan kesan baik, serta kepedulian terhadap nilai-nilai yang diemban di Kementerian Hukum dan HAM agar dapat dipahami dan diteruskan oleh generasi mendatang.
"Buku sesepuh berbagi merupakan warisan untuk yang muda. Buku ini berisi tentang pesan, teladan, semangat kerja dan pengalaman. Sebagai generasi muda bangsa, hendaknya kita memperhatikan yang disampaikan para sesepuh dan tentu diharapkan buku ini dapat membangun karakter anak bang. Berbagi dari sesepuh ini, dilanjutkan dengan penguatan dan pemaparan oleh Dr. Hasanuddin Massaile. Intinya adalah pemimpin dapat memberikan nilai tambah dengan melayani orang," kata Hasanuddin.
Pada kesempatan itu, Hasanuddin juga memberikan materi tentang pemimpin pada umumnya, lalu membahas kepemimpinan tokoh bernama Sinegal, kepemimpinan yang dipelajarinya sejak awa, hingga pemberian nilai tambah untuk mengubah kehidupan.
Terakhir ia berpesan, agar seluruh jajaran dapat menuntut ilmu karena akan bermanfaat dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat ke depannya.
(*)