Kelompok Khilafatul Muslimin

Pantas Doktrinnya Mudah Merasuki Puluhan Sekolah, Ternyata Khilafatul Muslimin Gunakan Celah Ini. .

Kelompok Khilafatul Muslimin tengah menjadi sorotan usai aparat kepolisian memburu dan menangkap para pemimpin dan anggotanya.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Kantor Khilafatul Muslimin yang dipimpin oleh Abdul Qadir Hasan Baraja di Kota Solo, Jawa Tengah, didatangi kepolisian resort kota (Polresta) Solo untuk melakukan pencopotan plang nama.(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kelompok Khilafatul Muslimin tengah menjadi sorotan usai aparat kepolisian memburu dan menangkap para pemimpin dan anggotanya.

Hingga berita ini diturunkan, kepolisian dari berbagai wilayah hukum kepolisian daerah (polda) yang tersebar di Indonesia telah menangkap 23 tersangka.

“Sampai saat ini Polri sudah melakukan penangkapan terhadap 23 tersangka,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, seperti dilansir Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Rinciannya adalah enam tersangka ditangkap di Jawa tengah, lima tersangka ditangkap di Lampung,  lima orang ditangkap di Jawa Barat, dan enam tersangka ditangkap di DKI Jakarta.

Salah seorang tersangka yang paling menjadi sorotan adalah pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja (AQ) yang ditangkap tim khusus Polda Metro Jaya di wilayah Bandar Lampung, Selasa (7/6/2022).

Abdul Qadir beserta 22 orang anggota kelompok Khilafatul Muslimin lain ditangkap dengan dugaan penyebaran ideologi khilafah untuk mengganti Pancasila, dan juga berita bohong yang berpotensi menimbulkan keonaran.

“Yang pengurus baru AQ tadi. Sedangkan yang lain lebih kepada orang-orang yang ikut konvoi. Dalam konvoi kendaraan yang mana konvoi tersebut menyebarkan selebaran terkait dengan ajakan khilafah,” ucap dia.

Kantor Khilafatul Muslimin yang dipimpin oleh Abdul Qadir Hasan Baraja di Kota Solo, Jawa Tengah, didatangi kepolisian resort kota (Polresta) Solo untuk melakukan pencopotan plang nama.(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
Kantor Khilafatul Muslimin yang dipimpin oleh Abdul Qadir Hasan Baraja di Kota Solo, Jawa Tengah, didatangi kepolisian resort kota (Polresta) Solo untuk melakukan pencopotan plang nama. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati) 

Tersebar di 30 Sekolah

Sosok tersangka lain yang menjadi sorotan adalah seorang pria berinisal AS yang diklaim sebagai Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin.

AS yang ditangkap di wilayah Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (13/6/2022) sekitar pukul 00.30 WIB bertanggung jawab dalam penyebaran ideologi khilafah.

"Dia berperan di bagian kewenangan doktrin-doktrin, kaitannya dengan khilafah, dia sebagai menteri pendidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpandi.

Sehari-hari, AS bertugas untuk mendoktrin orang lain agar percaya bahwa khilafah harus menggantikan Pancasila sebagai ideologi di Tanah Air.

Ahmad Sobirin
Ahmad Shobirin menteri pendidikan Khilafatul Muslimin dapat gaji yang sumbernya dari sini. Anggotanya tangisi uang Rp 2,3 miliar yang dibawa polisi. (Facebook)

Selain itu, Zulpan menjelaskan bahwa AS juga turut menjadi penanggung jawab dari beberapa sekolah yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin.

"Yang bersangkutan ini berperan dalam ormas Khilafatul Muslimin, khususnya dalam penyebaran khilafah, adalah bertanggung jawab untuk melakukan doktrinisasi," ungkap Zulpan.

Jumlah sekolah yang dinaungi oleh Khilafatul Muslimin melalui AS sebanyak 30 sekolah yang tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved