Pengumuman Kelulusan SD

Fakta di Balik Siswi SD Menangis Tersedu-sedu saat Ditanya Gurunya Mau Lanjut ke Mana?

Viral di media sosial seorang siswi kelas VI SD menangis saat pengumuman kelulusan. Hal itu saat ditanya gurunya akan melanjutkan sekolah ke mana.

Editor: AbdiTumanggor
Dokumen Alfrits Koa
Maria Merliwati Iba (12) , siswi SD Negeri Fatke, Desa Kaubele, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), saat sendiri mengikuti pengumuman kelulusan sekolah, Rabu (15/6/2022). (Dokumen Alfrits Koa) 

Selama ini, ia dan dua saudaranya diasuh tantenya, Sikudina Kofan (56).

Namun, kondisi keuangan Sikudina tak cukup membiayai sekolah Wati karena pekerjaannya sebagai petani lahan kering hanya bisa memenuhi biaya hidup sehari-hari.

Suami Sikudina telah meninggal beberapa tahun lalu.

Kondisi itu membuat Wati bingung saat ditanya guru kelasnya ke mana akan melanjutkan sekolah setelah lulus SD.

Unggahan Alfrits itu pun viral di sejumlah media sosial dan mendapat tanggapan beragam dari sejumlah warganet dan warga yang siap membantu Wati.

Siswi SD Maria Merliwati Iba
Maria Merliwati Iba (12) , siswi SD Negeri Fatke, Desa Kaubele, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), saat sendiri mengikuti pengumuman kelulusan sekolah, Rabu (15/6/2022). (Dokumen Alfrits Koa)

Dikutip dair Kompas.com, Alfrits menceritakan, peristiwa itu terekam saat pengumuman kelulusan murid kelas VI pada Rabu (15/6/2022).

Semua di dalam ruangan ikut menangis, saat melihat Wati yang duduk sendirian sambil menangis," ujar Alfrits Koa, Kamis (16/6/2022).

Alfrits menyebut, Wati mendengar kelulusan bersama 11 murid kelas VI lainnya.

Para murid yang lain, datang bersama orangtua mereka.

Sedangkan Wati tidak ditemani tantenya, karena sedang mengikuti acara keluarga di pemakaman umum setempat.

"Jujur, secara pribadi saya sangat sedih sekali dengan situasi yang kami alami dalam ruangan kelas VI kemarin. Terlihat pada foto sangat jelas, ada anak yang didampingi orangtua, sedangkan adik kita ini (Wati) hanyalah seorang diri," ujar Alfrits.

"Terlintas dalam benak saya, apakah orangtuanya sedang sibuk sehingga tidak ada yang mendampinginya? Ketika ia ditanya oleh wali kelas mereka Pak Kanisius Nube, siapa yang mendampingi? Ia pun menjawab Bapak Ani yang dampingi," sambungnya.

Seiring berjalannya waktu kegiatan pengumuman, Wati pun mulai menunjukkan raut wajah yang sedih.

"Sampailah ketika mereka satu per satu ditanya akan lanjut ke sekolah manakah setelah mereka lulus di SDN Fatke? Murid pertama menjawab bersama orangtua dengan kompak di SMP," kata Alfrits.

"Sampailah ke adik kita Wati, tanpa menjawab, dia pun tertunduk sambil menguraikan air matanya," tambah Alfrits yang ikut sedih.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved