Indonesia Open 2022
GAGAL Total di Indonesia Open 2022, Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky Jelaskan Masalahnya
Langkah terjauh wakil Indonesia di turnamen Super 1000 itu adalah mencapai babak delapan besar
TRIBUN-MEDAN.com - Tim Indonesia gagal total di ajang Indonesia Open 2022 tak mendapat gelar satupun bermain Istora Senayan.
Wakil Indonesia di turnamen Super 1000 itu hanya mencapai babak delapan besar alias perempat final.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Rionny Mainaky memberikan evaluasi terhadap penampilan wakil Merah Putih di Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022.
Indonesia telah rampung menggelar dua turnamen badminton bergengsi, yakni Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022, di Istora Senayan Jakarta.
Ajang Indonesia Masters 2022 dihelat pada 7-12 Juni, sedangkan Indonesia Open 2022 dilangsungkan pada 14-19 Juni.
Dari dua turnamen yang berlangsung selama dua pekan berturut-turut itu, Indonesia sebagai tuan rumah hanya sanggup menyabet satu gelar juara.
Gelar juara itu dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Indonesia Masters 2022.
Baca juga: Praven/Melati Mundur di Indonesia Open 2022, Saraf Kejepit Kambuh, Ini Penyebabnya,Bisa Absen Lama
Di partai final, Fajar/Rian menumbangkan wakil China Liang Wei Keng/Wang Chang dua gim langsung dengan skor 21-10, 21-17. Tuan rumah sebetulnya berpeluang meraih dua gelar di Indonesia Masters.
Namun, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, belum beruntung di final. Apriyani/Fadia kalah 18-21, 12-21, dari pasangan ganda putri unggulan pertama asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di partai puncak.
Sementara itu, pada Indonesia Open, tim Merah Putih tidak kebagian gelar juara. Langkah terjauh wakil Indonesia di turnamen Super 1000 itu adalah mencapai babak delapan besar alias perempat final.
Fajar/Rian dan Apriyani/Fadia termasuk yang berhasil melaju sampai ke perempat final sebelum dihentikan lawan masing-masing.
Baca juga: JADWAL Tayang Timnas U19 Indonesia di Piala AFF 2022, Laga Perdana Bentrok Vietnam
Dua lainnya adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. PBSI tidak memungkiri bahwa faktor kelelahan menjadi penyebab para wakil tuan rumah gagal juara di Indonesia Open.
Dua turnamen yang digelar secara berturut-turut cukup menguras fisik pemain.
"Kita tidak bisa cari alasan tapi dari pemain dan pelatih memang kelelahan," kata Rionny Mainaky, Sabtu (18/6/2022).
"Seperti Fajar yang fokusnya agak tidak stabil dan buat banyak kesalahan di akhir-akhir. Apriyani memang yang paling tinggi dengan Fajar. Mereka kelelahan," imbuhnya.
Masalah fisik memang isu utama, tetapi Rionny akan melakukan evaluasi secara keseluruhan. Tidak terbatas pada stamina pemain saja.
Terlebih, mulai pekan depan, para wakil Merah Putih akan tampil di turnamen Malaysia Open dan Malaysia Masters selama dua minggu berturut-turut. Malaysia Open 2022 akan dihelat pada 28 Juni-3 Juli, sedangkan Malaysia Masters 2022 dilangsungkan pada 5-10 Juli mendatang.
Baca juga: Liverpool Stop Berburu Pemain di Bursa Transfer 2022,Alihkan Fokus Perpanjang Kontrak 3 Penggawanya
"Selanjutnya akan berlaga di Malaysia, ada recovery 2-3 hari untuk bersiap bertanding. Di Indonesia master dan indonesia open juga istirahat mereka hanya 2-3 hari," ujar Rionny Mainaky.
"Dengan pelatih, intinya kami evaluasi secara keseluruhan, bukan hanya dari stamina," tutur Rionny Mainaky. Selain fisik, menurut Rionny Mainaky, teknik bermain juga menjadi bahan evaluasi PBSI.
"Saya harus bilang faktor fisik dan teknik bermain akan menjadi catatan kami untuk diperbaiki lebih lanjut," kata Rionny, dikutip dari laman PBSI, Senin (20/6/2022).
"Untuk itu, pemain itu sendiri harus memiliki motivasi dalam diri masing-masing siap menghadapi program latihan yang dibuat,” papar Rionny.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com