Kenalan dari FB Kadung Jatuh Cinta, Mahasiswi Beprestasi Jadi Bucin, Nasibnya Jadi Budak Nafsu Pacar
Begitulah yang dialami seorang mahasiswi Lily (19), bukan nama asli, usai kenalan dari FB lalu kadung jatuh cinta.
Merasa ada yang tidak beres membuat mahasiswa tersebut berupaya melarikan diri.
Apa daya, dengan postur semampai membuat Batitong dengan mudah menghalau langkah Lily.
"Saya terus berontak tapi malah ditampar dan didorong," terangnya.
Dalam keadaan tidak berdaya membuat Lily hanya bisa pasrah dan menangis saat Batitong mengambil segalanya dari dirinya.
Bahkan, semenjak saat itu, setiap hari bagaikan neraka bagi Lily, sebab Batitong terus menerus memintanya untuk memuaskan hasrat keinginan berhubungan layaknya suami istri.
"Saya berkali-kali mau minta tolong sama teman saya. Tapi selalu ketahuan. Kalau sudah gitu, pasti saya dipukul," bebernya.
Berhari-hari menjadi budak pemuas nafsu membuat Lily nyaris depresi.
Terkuak juga bahwa Batitong hanyalah pemuda pengangguran yang tinggal di Samarinda.
"Untuk makan pakai uang yang ada di rekening saya. Karena saya dapat beasiswa prestasi," jelasnya.
Uangpun habis. Untuk memenuhi kebutuhan makan, Batitong akhirnya menjual beberapa perhiasan yang dimiliki Lily.
Terus merasakan berbagai derita, akhirnya Rabu (15/6), Pukul 08.47 WITA Lily seakan mendapatkan jalan untuk menyelamatkan diri.
Di mana, kala itu Batitong sedang membasuh tubuh, namun lupa membawa handphone milik gadis sandraannya tersebut.
Tak membuang kesempatan, Lily langsung menghubungi seorang sahabatnya untuk meminta pertolongan.
Setelah berhasil mengirimkan lokasi tempatnya disekap, untuk menghindari kecurigaan Batitong, Lily memilih menonaktifkan telepon selular miliknya.
"Jam 4 sore akhirnya ada polisi datang. Saya akhirnya bisa bebas," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
"Saya berharap dia (Batitong) dihukum berat. Dan saat ini saya hanya ingin bisa kembali berkuliah," ucapnya.
Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian dengan didampingi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Kaltim