Seminar di UMN

Ketua Umum PKB Cak Imin Guyon Setujui Paham Khilafah: Asal Pemimpinnya Bukan dari Inggris

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin guyon, mengaku setuju dengan konsep ideologi khilafah

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
Ketua Umum PBK Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai mengisi seminar kebangsaan di Universitas Muslim Nusantara Al Wasliyah, Kota Medan / Anugrah Nasution. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melontarkan guyonan, mengaku dirinya setuju dengan konsep ideologi khilafah.

Namun, kata Cak Imin, ada satu persyaratannya agar ideologi khilafah ini bisa diterapkan.

Adapun syaratnya, penganut khilafah di Indonesia harus mengakui Cak Imin sebagai khalifahnya, atau pemimpinnya.

Baca juga: Cak Imin Berkunjung ke Kota Medan, Sebut Matangkan Kualisi Bersama Partai Gerindra

"Saya pernah diskusi dengan penganut khilafah ini, saya jawab, saya setuju khilafah, asal satu khalifahnya saya sebagai pimpinan tertingginya, bukan orang yang ada di Inggris sana," kata Cak Imin melempar guyonan, usai memberi materi dalam seminar yang diadakan di Universitas Muslim Nusantara Al Wasliyah, Kamis (23/6/2022).

Pada kesempatan ini, Cak Imin juga mengatakan, bahwa konsep khilafah yang ditawarkan banyak penganutnya itu soal upaya penghapusan kemiskinan dan lain sebagainya.

Baca juga: Nasib Koalisi Semut Merah Usai Cak Imin Bertemu Prabowo, Wakil Ketum PKB Angkat Bicara, PKS Bereaksi

Namun, Cak Imin berpandangan, bahwa konse ideologi khilafah ini bisa berjalan sebagaimana yang sering diucapkan.

"Dengan idieologi itu, ditawarkan kemiskinan, ketidakadilan akan tidak ada. Belum tentu, karena bangsa dan negara itu tumbuh di masing masing kekuatan negaranya," kata Cak Imin

Lantas, Cak Imin pun berseruh agar ajaran ajaran yang sudah diwariskan oleh pencetus bangsa Indonesia untuk tidak lagi diperdebatkan. 

Dia mengajak agar anak anak muda, khususnya mahasiswa percaya diri dengan ajaran dan ideologi bangsanya sendiri. 

Baca juga: Pertemuan Muhaimin Iskandar & Prabowo Sepakat Membawa PKB-Gerindra Berkoalisi Menuju Pilpres 2024

Menurutnya, ajaran ajaran yang ada di dalam ideologi untuk mendirikan bangsa Indonesia sudah mutlak.

Tinggal saja bagaimana segala komponen bangsa ikut hadir dalam pembangunan negara. 

"Oleh karena itu, kita harus percaya diri dengan ajaran ajaran kita. Kita jauh lebih pengalaman dibanding ajaran kapitalisme, liberalisme, sekulerisme yang hanya berdasarkan pemahaman pemikiran barat,"

"Kita punya nilai perjuangan, baik pejuang muslim, NU yang turut membangun bangsa ini, berbasis pada keluarga,komunitas dan masyarakat," tutupnya. 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved