Materi Belajar
Definisi Jamur Lendir dan Siklus Jamur Lendir Seluler
Perlu diketahui bahwa dalam satu koloni (agregat), terdapat 125 ribu sel dan koloni tersebut dapat berpindah tempat untuk sementara waktu.
Penulis: Rizky Aisyah |
Terdapat sel mengering membentuk batang menyokong atau stalk.
Setelah itu sel-sel yang lainnya bergerak merayap keatas sel yang telah mengering, serta menjadi kumpulan spora yang haploid (n) stalk dengan kumpulan spora tersebut adalah tubuh buah.
Spora bersifat tahan terhadap kodisi lingkungan buruk (resisten), misalnya kekeringan.
Ketika spora jatuh di tempat menguntungkan, maka spora akan tumbuh menjadi sel ameboit yang haploid (n).
Sel ameboid berada dalam tahap makan, hidup yang soliter serta bergerak dengan pseudo podia.
Apabila makanan tidak tersedia, maka sel-sel ameboid akan mengeluarkan senyawa kimiawi yang dapat mempengaruhi sel ameboid yang lain untuk bergerak ke arah pusat agregat guna membentuk sebuah unit.
Pada kondisi tertentu, sel ameboid dapat melakukan singami sehingga terbentuklah zigot yang diploid (2n).
Zigot yang di ploit akan memakan sel ameboit yang lainnya serta tumbuh menjadi sel yang raksasa yang akan dilindungi dinding sel yang resisten.
Sel raksasa tersebut kemudian mengalami pembelahan meosis dan beberapa kali mitosis sehingga menghasilkan sel-sel ameboid yang haploid (n) didalamnya.
Jika dinding sel raksasa pecah, sel ameboid baru yang haploid (n) akan keluar dan menjadi sel pemakan, misalnya memakan bakteri.
Sel-sel ameboid yang merupakan hasil reproduksi dari hubungannya juga dapat membentuk agregat ketika dilingkungan yang tidak tersedia makanan yang memadai
(cr30/tribun-medan.com)