Idul Adha 1443 Hijriyah

KEISTIMEWAAN Orang Kurban Hewan di Idul Adha Dijelaskan Ustaz Abdul Somad : Bersaksi di Akhirat

Ummat muslim yang mampu disunnahkan menyembelih hewan kurban. Ustadz Abdul Somad menjelaskan

Editor: Dedy Kurniawan
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Panitia memotong daging sapi kurban untuk dibagikan kepada warga 

TRIBUN-MEDAN.com - Hari Raya Idul Adha 2022 sudah sangat dekat.

Ummat muslim yang mampu disunnahkan menyembelih hewan kurban. Ustadz Abdul Somad menjelaskan keistimewaan orang yang berkurban, serta pahala berkurban Idul Adha. 

Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji disebut pula Hari Raya Kurban, itulah sebabnya umat islam diamjurkan berkurban.

Hari Raya Idul Adha dirayakan pada 10 Zulhijah setiap tahunnya dalam sistem kalender Islam.

Baca juga: Sudah Tau Dilarang, Permintaan Ibu Gunakan Ganja Obat untuk Anaknya Mendapat Respons Polri

Baca juga: BOLEHKAH Tahajud Mendekati Waktu Subuh, Inilah Batas Akhir Waktu Tahajud yang Perlu Diingat

Hari Raya Idul Adha di tahun 2022 ini, diperkirakan bertepatan pada Sabtu (9/7/2022).

Apa keistimewaan orang yang berkurban?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan hewan kurban nanti akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya.

"Kenapa tidak disebut daging dan tulang, justru disebut tanduk, kuku, dan bulu? Karena tanduk, kuku, dan bulu adalah sampah yang dibuang, yang dibuang saja nanti akan datang bersaksi bahwa kau sudah beribadah apalgi dagingnya, tulangnya lemaknya, kulitnya maka semuanya kan bersaksi bahwa engkau sudah beribadah, patuh, tunduk kepada Allah," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube semuthitamTV.

Baca juga: Gugat Cerai Dewi Perssik Cuma Settingan? Angga Wijaya Kepergok Lakukan Ini : Sampai Miris

Baca juga: Rahasia Dahsyatnya Surat Al Fatihah, Selama Ini Banyak yang Tidak Tahu Cara Mengamalkannya

Maka keistimewaan orang yang berkurban adalah hewan kurban meliputi seluruh anggota tubuh dan organnya akan bersaksi atas ibadah yang dilakukan di akhirat kelak.

Nabi Muhammad SAW menuntun umatnya agar memilih hewan kurban yang cukup umur, jenis kambing kampung berumur tiga tahun, kambing domba berumur dua tahun, sedangkan unta masuk tahun kelima.

Petugas kesehatan hewan dari Dinas Peternakan Sumut saat mendata hewan ternak milik Dulmadjid di Namorambe, Kabupaten Deliserdang, Senin (27/6/2022). Pelaksanaan vaksinasi untuk PMK sudah dimulai hari ini di tujuh kabupaten/kota.
Petugas kesehatan hewan dari Dinas Peternakan Sumut saat mendata hewan ternak milik Dulmadjid di Namorambe, Kabupaten Deliserdang, Senin (27/6/2022). Pelaksanaan vaksinasi untuk PMK sudah dimulai hari ini di tujuh kabupaten/kota. (TRIBUN MEDAN/RECHTIN RITONGA)


"Jangan berikan binatang cacat, matanya buta, hubungannya jika mata buta tidak dapat melihat rumput yang bagus maka dagingnya tidak gemuk, tidak, enak, dan tidak berkualitas," terangnya.

Kemudian dianjurkan bagi yang berkurban memakan sebagian daging kurbannya, yang paling afdhol dimakan adalah hatinya.

Ia menambahkan, itulah yang makanan pertama yang afdhol dimakan di tanggal 10 Zulhijah.

Namun, makan tersebut dilakukan setelah selesai shalat Idul Adha. Inilah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, dimana ketika ingin shalat Idul Fitri disunnahkan makan terlebih dahulu.

Sedangkan Hari Raya Idul Adha, selepas subuh disunnahkan tak makan, pergi ke mesjid shalat ied, selepas shalat pulang dan menyembelih hewan kurban, makanan pertama yang dimakan adalah hati hewan kurban tersebut.

Baca juga: TULUS Nathalie Holscher Ingin Akur Dengan Putri Delina, Terungkap Satu Permintaan Agar Disetop

Baca juga: PANTAS Ivan Gunawan Tersadar Gagal Nikahi Ayu Ting Ting, Terungkap Kekecewaan Sang Desainer

Setelah mengambil bagian hati dan menyantapnya, sisa daging lainnya dibagikan ke penduduk sekitar terutama yang fakir miskin dan kaum dhuafa.

Sunnah-sunnah lainnya berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW, bagi yang ingin berkurban dilarang untuk mencukur bulu atau rambut yang ada di badan dan menggunting kuku.

Larangan tersebut berlaku pada 1- 10 Zulhijah dan dihukumi sunnah atau tidak wajib.

"Hal tersebut bertujuan semacam terapi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dari tanggal 1-0 Zulhijah semua rambut dan kuku panjang, pada pagi harinya tanggal 10 semua dicukur dan digunting, maka akan memunculkan semangat baru," paparnya.

Menyembelih sendiri hukumnya sunnah, kalaupun diwakilkan kepada orang lain misalnya panitia kurbannya hukumnya sah.

Memakan sedikit daging kurban sunnah, sedangkan tak bisa memakan karena alergi atau penyakit tertentu tetap sah, lalu bagikan ke orang yang membutuhkan di sekitar tempat tinggal.

"Maka orang Islam mesti kaya, bagaimana umat muslim bisa berkurban harga sapi Rp 2,5 juta per ekor. Jadi orang Islam bekerja itu tujuannya supaya bisa berkurban, lawan hawa nafsu supaya tidak muncul sifat kikir dan pelit," tukasnya.

 

(*/Tribun-Medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved