Ratusan Ekor Sapi di Siantar Terindikasi PMK, Ini Pesan Kapolres Fernando

Ratusan Ekor Sapi di Siantar Terindikasi PMK, Ini Pesan Kapolres Fernando

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kapolres Siantar AKBP Fernando turun lansung untuk melakukan pengecekan di 9 lokasi peternakan sapi yang ada di wilayah hukumnya.

Yakni, di Jalan Pattimura Ujung Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Marihat, Kota Siantar.

Pria dengan melati dua dipundaknya ini menyampaikan hasil pengecekan di lapangan, pemilik hewan ternak Supri (54) memiliki lembu sebanyak 45 ekor di mana 15 diantaranya terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sutrisno memiliki 15 ekor sapi dan terindikasi PMK sebanyak 3 ekor, Tumiran punyak 32 ekor sapi dan semuanya terindikasi PMK, Joko Eko Prajoso memiliki 50 ekor sapi dalam keadaan terindikasi.

Kemudian Afriany memiliki 12 ekor sapi masih dalam keadaan sehat, Sutrisman punya 6 ekor sapi di mana tiga diantaranya terindikasi PMK, Khoirul Anwar Panggabean punya 26 ekor sapi dan semuanya terindikasi, Andi Pratama 5 ekor sapi dan satu terindikasi PMK, serta Rujiman punya 8 ekor sapi dan semuanya terindikasi.

"Jumlah total sapi di Kelurahan Mekar Nauli, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Siantar sebanyak 199 ekor dengan jumlah 9 kandang. Dan total sapi terindikasi PMK sebanyak 138 ekor," kata orang nomor satu di Polres Siantar ini, Selasa (28/6/2022).

Sedangkan untuk sapi atau lembu yang sehat, katanya, ada sebanyak 61 ekor dan gejala mulai timbul atau terindikasi pada 17 Juni 2022 kemarin.

"Di situ mulai terlihat awal mulut berbuih dan sapi tidak mau makan," ujarnya.

Sampai saat Ini, masih dikatakan AKBP Fernando, pemerintah Kota Siantar sudah meninjau lokasi dan mengimbau kepada para peternak untuk setiap hari memberikan jamu dan melakukan penyemprotan disinfektan di kandang.

"Serta memberikan obat tradisional serta memberikan obat Luka merk GUSANEX untuk pengobatan Luka pada sapi," ungkapnya.

Ia mengatakan pihak pemerintah juga berikan penyuluhan kepada para peternak agar sementara waktu sapinya tidak usah keluar kandang guna menghindari penyebaran PMK.

(akb/tribun-medan.com)