Harga Daging Sapi
HARGA Daging Sapi di Kabupaten Asahan Menurun Dampak PMK
Dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku belah mengakibatkan harga daging di pasar tradisional Jalan Bakti anjlok.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap |
HARGA Daging Sapi di Kabupaten Asahan Menurun Dampak PMK
TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku belah mengakibatkan harga daging di pasar tradisional Jalan Bakti, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan anjlok.
Hal itu diungkapkan Joko, seorang pedagang daging di pasar bakti saat di jumpai tribun-medan.com, Kamis(30/6/2022) mengaku harga turun sejak wabah PMK mulai masuk ke Kabupaten Asahan.
Ia juga mengaku, penurunan harga ini lebih anjlok dibandingkan pandemi covid-19 yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu.
"Kalau ini parah, kami pedagang daging sapi betul-betul parah dibuatnya, bahkan lebih parah dibandingkan musim covid-19 kemarin," kata Joko.
Ia mengaku, selain harga yang menurun, minat pembeli juga sedikit untuk membeli daging sapi sejak munculnya penyakit PMK ini.
"Kalau biasa saya bisa jual satu ekor sapi, ukuran berat 50 kilogram sehari, untuk ini 10 atau 15 kilogram saja terjual sudah mantab kali," jelasnya.
Ia menduga, penurunan minat dan harga tersebut akibat kekhawatiran masyarakat mengkonsumsi daging sapi akibat dari penyakit PMK.
"Saya rasa karena takut dengan adanya PMK," katanya.
Ia berharap kepada pemerintah agar menstabilkan kembali harga daging sapi dan menuntaskan Wabah PMK di Kabupaten Asahan.
"Ini lagi ditambah udah mau Idul Adha, kami bakalan libur setidaknya setengah bulan. Jadi kami berharap pemerintah segera bertindak agar menstabilkan harga, karena kami juga memiliki anak dan istri dirumah yang harus di beri makan," harapnya.
(cr2/tribun-medan.com)