HUT Kota Medan
Papan Bunga yang Berdiri saat Konser HUT Kota Medan Hancur, Pengusaha Pusing Alami Kerugian
Puluhan papan bunga ucapan HUT Kota Medan yang berdiri di seputaran Lapangan Merdeka hancur.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan papan bunga ucapan HUT Kota Medan yang berdiri di seputaran Lapangan Merdeka hancur.
Para pengusaha papan bunga pun mengalami kerugian jutaan rupiah.
Papan bunga ini dirusak oleh sejumlah orang saat pegelaran konser HUT ke 432 Kota Medan pada Jumat (1/7/2022) malam.
Menurut Aksen Sipayung, selaku pengurus Asosiasi Florist Medan menjelaskan sekitar 20 papan bunga miliknya rusak.
"Pihak Asosiasi Florist Medan melapor ke saya, total ada sekitar 20 papan bunga yang rusak setelah konsen HUT Kota Medan digelar," kata Aksen, Senin (4/7/2022).
Ia menjelaskan, kerugian dari dampaknya kerusakan papan bunga tersebut mencapai puluhan juta rupiah.
"Satu papan bunga diperkirakan Rp 3 juta. Kalau dikali 20, sekitar Rp 60 jutaan," sebutnya.
Dikatakannya, atas kejadian itu rencana pihaknya akan melakukan konsolidasi untuk langkah yang akan dilakukan.
Ia dan para pengusaha papan bunga yang mengalami kerugian berharap, agar Pemko Medan mengganti rugi atau setidaknya bisa memberikan perhatian.
"Pemko Medan mintanya papan bunga dipajang empat hari, mulai dari tanggal 29 Mei - 2 Juni 2022," ungkapnya.
Dijelaskannya, waktu malam pergelaran konser musik malam HUT kota Medan itu. Pihaknya memang rencana akan mengambil sejumlah papan bunga yang menghiasi pinggir jalan di kawasan Kantor Walikota Medan.
"Sebenarnya sebelum konser kami mau mengambil papan bunga dari lokasi, karena kami tau juga itu sangat beresiko. Tapi panitia HUT itu tidak memberikan. Makanya sampai jadi rusak lah," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan ada sekitar 10 orang pengusaha papan bunga yang mengalami kerugian dalam kejadian tersebut.
"Seharusnya pengamanan saat buat acara konser itu harusnya ketat. Agar tidak terjadi hal semacam ini. Sekarang imbasnya ke pengusaha dan pekerja. Padahal kami membuka usaha untuk mengurangi pengangguran," katanya.
Aksen juga mengatakan selain itu, pengelola papan bunga juga mendapati tindakan premanisme dan pungutan liar.