Berita Dairi
Surat untuk Kapolri dari Pelajar SD asal Dairi Raih Juara, Tulisannya Bikin Ketawa dan Mengharukan
Alvero Kudadiri membacakan tulisannya yang menang dalam lomba Surat untuk Kapolri di POlres Dairi.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG - Pelajar Kelas 6 SD asal Dairi meraih juara 3 menulis surat untuk Kapolri yang diselenggara secara nasional.
Pelajar SD itu bernama Alvero Kudadiri. Ia telah berangkat ke Jakarta untuk menerima piagam penghargaan dan beasiswa.
Ia bertemu langsung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia meraih penghargaan karena berhasil menulis surat dengan rapi dan apa adanya.
Alvero Kudadiri merupakan pelajar kelas 6 SD Negeri Punguan Nauli Sitinjo.
Alvero telah diundang sejumlah pejabat daerah seperti Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dan Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman.
Pada Selasa (5/7/2022), Alvero membacakan tulisannya yang menang pada lomba menulis 'Surat untuk Kapolri' pdalam rangka erayaan HUT Bhayangkara ke 76.

Berikut ini tulisan Alvero Kudadiri yang menang dalam lomba Surat untuk Kapolri:
Adapun isi dari surat yang ditulisnya menceritakan tentang keadaan Polisi yang bertugas di Kabupaten Dairi.
"Seminggu yang lalu aku mendapat tugas dari guruku untuk menulis surat dari wali kelasku. Bingung aku mau menulis surat untuk bapak (Kapolri), karena aku hanya melihat bapak di televisi. Lalu aku ceritakan saja sama bapak bagaimana polisi - polisi yang ada di kampungku," baca Alvero.
Dengan polosnya, ia menceritakan bahwa sang ibu sering menakut-nakutinya jika nakal dan tidak mau tidur siang.
Katanya, ibunnya sering mengancam akan meminta polisi agar menangkapnya bila tidak tidur siang.
Perkataan itu sontak membuat para tamu undangan tertawa terbahak - bahak.
"Dulu aku takut sama polisi, karena kalau kami dirumah nakal, sering dibilang mamak akan dilaporkan ke polisi. Kalau aku memukul adek ku, dan dilihat polisi pasti ditangkap," sebut Alvero.
Akibatnya, Alvero pernah melihat kedatangan petugas Polisi ke sekolahnya, dan dia mengira bahwa anggota Polisi itu akan menangkapnya dan teman-temannya.
"Makanya pernah waktu itu pak polisi ke sekolahku. Takut aku, ku pikir mau menangkap murid sekolah kami," katanya.
Akan tetapi, kedatangan petugas polisi kala itu ternyata ingin melakukan sosialisasi tentang berhati - hati ketika berjalan kaki di jalan raya.
"Ternyata tidak, pak polisi datang baik, dan menasihati kami untuk berjalan hati - hati di jalan raya, dan kalau berkendara harus menggunakan helm. Padahal, dikampung kami banyak orang yang tidak menggunakan helm walaupun jaraknya dekat," tambahnya.
Alvero pun mengaku sekarang sudah tidak takut lagi ketika melihat polisi yang datang ke sekolahnya.
Diakhir pembacaan itu, ia bercita - cita ingin menjadi anggota kepolisian karena ingin menangkap para penjahat.
"Kalau sudah besar, aku mau jadi polisi saja. Biar bisa memberantas penjahat. Doakan ya pak biar tecapai cita - citaku. Terima kasih ya pak sudah mau membaca suratku. Salam presisi, Alvero Kudadiri," bacanya mengakhiri.
Dalam kesempatan itu juga, Alvero mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Dairi, karena sudah memfasilitas ongkosnya untuk berangkat ke Jakarta berjumpa Kapolri.
"Terima kasih bapak Kapolres Dairi sudah menanggung jawabi kami dari pergi sampai pulangnya," tutupnya.
(cr7/tribun-medan.com)