Breaking News

Dairi Terkini

Massa Bakar Mess hingga Keluarkan 12 Alat Berat di Lahan Perusahaan PT Gruti Dairi

Suasana di lokasi konsesi milik PT Gruti yang berada di Desa Parbuluan 6 Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi mendadak mencekam.

TRIBUN MEDAN/ALVI SUWITRA
MESS DIBAKAR: Kondisi salah satu mess yang berada di PT Gruti seusai dibakar massa yang kontra di Desa Parbuluan 6 Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, Jumat (12/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, PARBULUAN - Suasana di lokasi konsesi milik PT Gruti yang berada di Desa Parbuluan 6 Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi mendadak mencekam, Jumat (12/9/2025).

Para pengunjukrasa yang kontra dengan PT Gruti menerobos masuk ke wilayah konsesi dan melakukan perusakan terhadap beberapa fasilitas, hingga melakukan pembakaran mess karyawan yang terbuat dari kayu.

Massa yang kebanyakan merupakan ibu - ibu dan bapak - bapak itu menyiram mess dengan menggunakan bensin, dan langsung menyulutkan api.

Aksi tersebut sempat di halau oleh petugas Kepolisian dari Polres Dairi dan Polsek Parbuluan. Akan tetapi, petugas yang tidak ingin terjadi bentrok dengan warga, hingga akhirnya api melahap seluruh isi bangunan.

Atas kejadian itu, Kerry Sinaga selaku penanggungjawab PT Gruti tindakan tersebut sudah termasuk aksi kriminal karena sudah merusak inventaris.

"Mereka juga sudah membuat karyawan kami menjadi takut dan trauma, merusak portal, membakar, hingga memporak - poranda bibit kopi, " ujarnya.

Dirinya menyebut akan menempuh jalur hukum, dan sudah membuat laporan ke Polres Dairi.

"Atas kejadian ini kami juga sudah membuat laporan, sehingga harapan kami agar kasus ini diusut secara terang benderang, " tutup Kerry.

Aksi ini sudah berlangsung selama beberapa hari. Sebelumnya, massa sempat membuat portal di jalan menuju PT Gruti, bahkan mengeluarkan alat berat secara paksa.

Menurut Pangihut Sijabat, selaku koordinator massa mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk Penolakan kepada PT Gruti karena masyarakat sudah tidak mendapat sumber air minum.

"Tuntutan yang mendasar dimana masyarakat dalam waktu 4 bulan terakhir ini masyarakat tidak lagi mendapat sumber air minum akibat habisnya kayu alam yang di babat oleh PT gruti yang bekerja sama dengan BUMDes, " katanya.

Adapun alat berat yang dikeluarkan sebanyak 12 unit, dimana alat berat tersebut ditaruh di rumah Kepala Desa Parbuluan 6.

"Alat berat ada 12 yang kita keluarkan, dan kita letakkan di depan rumah kades yang kita titip kepada perangkat desanya. Sebab rumah kades tertutup. Kita suruh di kontak sama kapolsek namun hp tidak aktif, " jelasnya.

Adapun alasan membawa alat berat tersebut agar PT Gruti tidak bisa lagi beroperasi.

"Alasan untuk membawa alat berat keluar,supaya pihak PT gruti tidak lagi beroperasi dalam penggundulan hutan. Dan untuk membuktikan pernyataan kades dan 4 perangkatnya yang menyatakan dalam media bahwa 99 persen masyarakat parbuluan 6 telah menerima PT gruti dan merasakan manfaat nya, "tutup Pangihut.

Sementara itu saat ini massa sudah tampak meninggalkan lokasi PT Gruti. Sementara petugas Kepolisian masih terus melakukan penjagaan.

(Cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved