Berita Internasional
Dicegah ke Luar Negeri, Pihak Imigrasi Gagalkan Adik Presiden Sri Lanka Tinggalkan Negaranya
Basil yang juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) dilaporkan berusaha pergi ke luar negeri, namun dicegah oleh pihak imigrasi.
TRIBUN-MEDAN.com - Adik Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Basil Rajapaksa pasca-krisis di negaranya, berusaha pergi ke luar negeri.
Namun, upayanya dicegah oleh pihak Imigrasi Sri Lanka, Selasa (12/7/2022).
Basil yang juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) dilaporkan berusaha pergi ke luar negeri.
Baca juga: Unjuk Rasa Besar-besaran di Sri Lanka Memanas, Kemlu RI Pastikan Kondisi Seluruh WNI Aman
Belum diketahui tujuan Basil akan pergi.
Kabar mengenai dicegahnya Basil kabur dikatakan oleh Asosiasi Pegawai Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka.
Asosiasi tersebut mengatakan anggotanya menolak membantu Basil di ruang keberangkatan VIP di Bandara Kolombo.
"Mengingat kekacauan di Sri Lanka, pejabat imigrasi mendapat tekanan besar agar tidak mengizinkan pejabat tinggi meninggalkan negara ini," kata K.A.S. Kanugala, kepala asosiasi tersebut.
"Kami mengkhawatirkan keamanan kami. Jadi, hingga masalah ini selesai, pejabat imigrasi yang ada di ruang VIP menolak melayani."
Foto-foto Basil ketika berada di lounge bandara tersebar luas di media sosial.
Sejumlah warga Sri Lanka marah atas upaya Basil melarikan diri dari negara ini.
Hingga kini Basil belum bisa dihubungi oleh media. Ajudannya juga menolak berkomentar.
Seorang pejabat partai mengatakan Basil saat ini masih berada di Sri Lanka.
Baca juga: Ricuh, Pengunjuk Rasa Serbu Kediaman Presiden Sri Lanka, PM Ranil Wickremesinghe Bersedia Mundur
Adapun Basil sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan Sri Lanka, sebelum memutuskan mundur pada bulan April lalu.
Keputusan mundur itu dipicu oleh protes besar-besaran dari warga Sri Lanka yang mengeluh akibat krisis ekonomi yang amat parah.
Sementara kakaknya, Gotapaya Rajapaksa dikabarkan bakal mundur dari jabatan Presiden Sri Lanka pada Rabu (13/7/2022) besok.
Akan tetapi keberadaan Gotabaya belum diketahui seusai melarikan diri dari Istana Kepresidenan Sri Lanka.
Diketahui, ribuan pengunjuk rasa sempat menyerbu Istana Kepresidenan untuk memintanya Gotabaya lengser dari jabatannya.
Gotabaya tidak terlihat lagi sejak Jumat (8/7/2022).
Keluarga Rajapaksa telah mendominasi dunia politik di Sri Lanka selama bertahun-tahun.
Banyak warga Sri Lanka yang menyalahkan keluarga Rajapaksa atas krisi parah yang kini menghantam negara berpenduduk 22 juta jita itu.
Ekonomi Sri Lanka mulai tumbang ketika pandemi muncul. Hasil pertanian juga berkurang karena sempat ada larangan penggunaan pupuk kimia.
Pada tahun 2019 Rajapaksa memberlakukan kebijakan populer berupa pengurangan pajak.
Namun, kebijakan ini menguras cadangan devisa dan membuat impor BBM, pangan, dan obat-obatan terganggu.
Kini negara Asia Selatan itu mengalami krisis BBM besar-besaran. Inflasi bahkan mencapai 54,6 persen bulan lalu.
Para pengunjuk rasa melampiaskan amarahnya dengan menyerbu istana kepresidenan. Mereka bersumpah tidak akan meninggalkan tempat itu hingga Rajapaksa lengser dari kursi presiden.
Parlemen Sri Lanja dijadwalkan menggelar pilpres pada 20 Juli mendatang.
(Tribunnewswiki)
Aretikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com
