Berita Seleb
Perjuangan Kiesha Alvaro Lepas dari Trauma Perceraian Orang Tua, Baru 2 Tahun Akur dengan Pasha Ungu
Putra sulung Okie Agustina dan Pasha Ungu, Kiesha Alvaro, saat itu pun harus menerima rasa sakit akibat orang tuanya berpisah.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah kisah Kiesha Alvaro lepas dari trauma perceraian orang tuanya.
Keisha Alvaro pun baru 2 tahun akur dengan Pasha Ungu.
Seperti diketahui, rumah tangga Pasha Ungu dan Okie Agustina kandas.
Keduanya sudah dikaruniai tiga anak saat memutuskan untuk bercerai.

Putra sulung Okie Agustina dan Pasha Ungu, Kiesha Alvaro, saat itu pun harus menerima rasa sakit akibat orang tuanya berpisah.
Lantas baru-baru ini, ia sempat mengakui kalau merasa trauma dengan keadaan tersebut.
Namun, dengan berjalannya waktu dan dirinya yang semakin dewasa, ia mulai menikmati hal tersebut.
"Awalnya masih trauma, awal-awal cerai trauma. Cuma semakin ke sini, kok jadi seru," bongkar Kiesha Alvaro dilansir dari Youtube Ngobrol Asix, Selasa 12 Juli 2022.
Baca juga: Keisha Alvaro Kerap Gonta-Ganti Pasangan, Okie Agustina Pusing Lihat Tingkah Anaknya yang Playboy
Meski sedari dulu dirinya tinggal dengan Okie sang ibunda, tetapi Kiesha masih menyempatkan diri melihat penampilan ayahnya di atas panggung sebagai bentuk dukungan.
"Seenggaknya walau gue nggak tinggal ama dia (ayah Pasha), gue jarang nginep. Karena kita ada kesibukan masing-masing kan. Tapi kalau misal ada show, gue usahain temenin," papar Kiesha.
Kendati demikian, pemain 'Dari Jendela SMP' ini membeberkan kalau ia pernah berada di fase trauma sampai tak mau bertemu dengan sang ayah.
"Karena dari dulu gue nggak mau nonton bokap, trauma (perceraian). Gue nggak mau ketemu bokap, gue nggak mau nonton bokap dulu itu. Bokap juga tahu," ungkap Kiesha Alvaro.
Untungnya, di tahun 2020, Kiesha mau berusaha berdama dengan dirinya sendiri sehingga ia bisa menerima keadaan yang ada saat ini.

"Akhirnya tahun 2020, gue udah bisa berdamai sama diri gue sendiri. Akhirnya gue minta maaf sama bokap," sambungnya.
Semakin ia dewasa, dirinya pun semakin paham kalau rasa benci yang dirasakan itu tak akan ada ujungnya, terlebih hal tersebut juga tak menguntungkan.