Fakta Baru Tewasnya Brigadir J
KOMNAS HAM Temukan Fakta Baru di Balik Tewasnya Brigadir J, Ada Kejanggalan Soal Ini
Sejumlah fakta baru diperoleh Komnas HAM seusai bertemu dengan keluarga Brigadir J di Jambi, Sabtu (16/7) kemarin.
"Sejak awal dapat informasi kami sudah bekerja di tim. Kami kumpulkan informasi, lalu analisa dan barulah bersinggungan pihak luar," ungkapnya.
Dalam menyelidiki kasus ini, Komnas HAM menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak untuk mengumpulkan keterangan.
Pihak luar pertama yang ditemui adalah keluarga Brigadir J di Jambi.
Sementara keluarga Irjen Pol Ferdy Sambo, penyidik kepolisian, dan pihak lainnya, belum ditemui Komnas HAM.
"Kami belum masuk ke rumahnya sebagai TKP, belum juga berhubungan dengan forensik. Langkah pertama kami adalah mengambil keterangan dari keluarga," tuturnya.
Komnas HAM mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang membentuk tim khusus guna mengusut kasus tewasnya Brigadir J.
Meski Komnas HAM bekerja secara independen, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim tersebut.
"Kami memang memilih jalan sendiri, tapi kami tetap berkoordinasi," terang pria yang bernama lengkap Mohammad Choirul Anam itu.
Choirul sendiri belum bisa memastikan berapa lama mereka menyelesaikan tugas ini, namun Komnas HAM akan berusaha secepatnya.
"Sesegera mungkin selesai," jawab dia.
Seperti diketahui, kasus tewasnya Brigadir J mendapat perhatian khusus dari Kapolri.
Insiden baku tembak sebelumnya terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Peristiwa itu melibatkan dua ajudan Kadiv Propam, yakni Brigadir J dan Bharada E.
Polisi menyebut, penyebab baku tembak adalah Brigadir J diduga melecehkan istri Kadiv Propam.
Sementara saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah. (*)