WhatsApp Brigadir J Aktif
WHATSAPP BRIGADIR J Aktif Setelah Tewas Baku Tembak, Siapa yang Buka?
Percakapan terakhir antara Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan keluarga terungkap dalam aplikasi WhatsApp.
WHATSAPP BRIGADIR J Aktif Setelah Tewas Baku Tembak, Siapa yang Buka?
TRIBUN-MEDAN.COM - Percakapan terakhir antara Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan keluarga terungkap dalam aplikasi WhatsApp.
Brigadir J tak lagi membalas pesan terakhir dari keluarga sekira pukul 13.02 WIB.
Saat dilihat, riwayat aktif terakhir sekira pukul 17.05 WIB.
Padahal, dari keterangan kepolisian, Brigadir J tewas pukul 17.00 WIB seusai baku tembak dengan Bharada E.
Dikutip dari TribunJambi, akun WhatsApp Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J terakhir kali membaca pesan di grup keluarga pada Jumat (8/7/2022) sekira pukul 13.02 WIB.
Saat itu, Brigadir J membaca pesan foto yang dikirimkan oleh keluarga.
Hanya saja pesan tersebut tidak dibalas oleh ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo itu.
Dari keterangan keluarga, Brigadir J terakhir aktif WhatsApp sekira pukul 17.05 WIB.
Keluarga kemudian kembali mengirim pesan pada pukul 19.34 WIB namun Brigadir J tidak membaca atau membalasnya.
Riwayat pesan ini lantas menimbulkan tanda tanya keluarga.
Pasalnya, dari keterangan kepolisian, Brigadir J tewas dalam baku tembak sekira pukul 17.00 WIB.
Namun WhatsApp nya terakhir kali aktif justru lima menit setelah insiden penembakan terjadi.
Informasi tewasnya Brigadir J pertama kali disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, pada Senin (11/7/2022).
Brigjen Ahmad Ramadan mengungkapkan bahwa insiden baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pukul 17.00 WIB.
“Saya akan menyampaikan informasi terkait penembakan di mana peristiwa itu benar telah terjadi pada hari jumat 8 juli 2022, kurang lebih jam 17 atau 5 sore,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan.
Saat ini, tiga ponsel milik Brigadir J dikabarkan hilang dan tak dikembalikan pada keluarga.
Saat jenazah Brigadir J diantarkan ke rumah duka, sang ibunda sempat menanyakan dimana ponsel milik anaknya.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat pun menegaskan bahwa kepolisian saat itu menuturkan bahwa ponsel milik Brigadir J tak ditemukan.
"Ada HP anak saya itu, mana itu? kakaknya tau persis hp adik itu ada tiga, dan tanya ke penyidik, tapi keterangannya tidak ada HP," kata sang ayah.
Samuel pun menduga bahwa ada kejanggalan soal ponsel sang anak.
Ia bahkan menduga, ponsel milik anaknya sengaja dihilangkan dan disembunyikan karena menyimpan bukti penting.
"Masa enggak ada HP, memangnya di rumah jenderal itu ramai orang ya, apa memang sengaja dihilangkan?," tanya Samuel.
Samuel bersaksi, sebelum kejadian, keluarga masih bisa berkomunikasi dengan sang putra.
Mereka juga masih bisa mengirimkan pesan WhatsApp. Namun tiba-tiba beberapa saat sebelum kejadian, keluarga tak lagi bisa mengirim pesan.
Diketahui sebelumnya bahwa Brigadir J tewas di rumah dinas itu seusai diduga melecehkan istri Kadiv Propam yang sedang beristirahat di kamar.
Bharada E yang juga ada di rumah itu berusaha menolong istri Irjen Ferdy seusai mendengar adanya teriakan minta tolong.
Baku tembak pun terjadi hingga Brigadir J tewas karena empat tembakan yang menyasar ke tubuhnya. (*)