Kebakaran Hutan dan Lahan
40 Hektar Lahan di Sitanggor Terbakar, Dishut Sumut Turunkan 42 Personel
Kebakaran hutan dan lahan di Dusun Buntu Raha, Desa Sitanggor, Sumut sudah mencapai 40 hektar lebih.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) di Dusun Buntu Raha, Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara sudah mencapai 40 hektar lebih.
Kebakaran di Pinggiran Danau Toba tersebut, terjadi Sabtu (16/7/2022) siang, sekitar Pukul 14.00 WIB. Menewaskan seorang warga sekitar bernama Natal Simaremare alias Ama Lasker (50).
"Diperkirakan diatas 40 hektar terbakar, kelompok tani (lahannya) terbakar," ungkap Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara, Herianto kepada wartawan, Senin (18/7/2022) siang.
Herianto mengungkapkan untuk melakukan pemadam api Karhutlah tersebut, pihak Dishut Sumut menerjunkan sekitar 42 personel dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 2, 4, 12 dan 13. Kemudian, berkordinasi dengan TNI/Polri setempat dan pihak terkait.
Baca juga: 3 Pelaku Pencurian Uang Sebesar Rp 77 Juta Ditangkap, Korban Sempat Diintai saat Ambil Uang ke Bank
"Update saya sudah menugaskan seluruh personil. Terus bersama-sama mengendalikan kebakaran hutan itu yang pertama. Yang kedua, kita sudah berkordinasi dengan BPBD Sumut maupun BPBD Kabupaten Taput," jelas Herianto.
Herianto mengatakan bahwa kondisi di lapangan bahwa sebaran api meluas. Kondisi tersebut, membuat petugas melakukan pemadaman kekurangan di lokasi. Ditambah lagi, medan kebakaran perbukitan dengan kondisi terjal.
"Sekarang meluas, terus kami sudah berkordinasi dengan Manggala Agni masih kekurangan tenaga. Makanya, kami bantu dari Provinsi kami juga turunkan. Karena, sudah khawatir dan hal ini, terjadi karena medannya berat sekali. Makanya, ada meninggal satu orang," tutur Herianto.
Selain kekurangan petugas untuk melakukan pemadaman api. Herianto juga mengungkap peralatan untuk menjinakkan si jago merah dengan menggunakan secara manual. Ia menjelaskan melihat medannya yang berat, seharusnya pemadaman dilakukan dengan teknik bom api.
Baca juga: PRIA Ditemukan Tewas dengan Luka Tusukan di Pasar Kapuas Belawan
"Kita tidak ada alat mumpuni, bisa dimatikan api dengan bom api. Tapi, kita tidak punya helikopter. Kita perlu peralatan yang canggih. Kita perlukan memikirkan keselamatan kita , Tahu situasi di Muara, bukit-bukit tajam daerahnya," ungkap Herianto.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Natal Simaremare alias Ama Lasker tewas terpanggang, saat kebakaran hutan di Dusun Buntu Raha, Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.
Menurut informasi, kebakaran hutan ini terjadi pada Sabtu (16/7/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
Belum jelas apa penyebab kebakaran hutan ini.
Apakah karena sengaja dibakar lantaran kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar semak, atau justru karena ada yang membuang puntung rokok di tengah cuaca panas menyengat seperti sekarang ini.
Dari keterangan Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, sebelum ditemukan tewas terpanggang, korban tengah beraktivitas di dalam hutan.
Saat itu, api mulai terlihat dari dalam hutan, dan para saksi melihat korban sudah tidak bisa kemana-mana.