Berita Kesehatan
Alerhis Loratadine, Obat Anti Alergi yang Ampuh, Berikut Cara Penggunaan, Manfaat & Dosis Pemakaian
Alerhis adalah obat anti alergi. Salah satu perusahaan yang memproduksinya adalah PT Lapi laboratories dengan nama obatnya yaitu Loratadine.
Penulis: Rizky Aisyah |
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN - Alerhis adalah obat anti alergi. Salah satu perusahaan yang memproduksinya adalah PT Lapi laboratories dengan nama obatnya yaitu Loratadine.
Loratadine adalah obat antihistamine bekerja dengan cara mengatasi efek histamine pada reseptor tubuh yang spesifik.
Loratadine termasuk obat golongan antagonis reseptor histamin H1 generasi kedua yang banyak digunakan untuk mengatasi alergi.
Menurut penelitian, Loratadine dapat mencapai konsentrasi puncak dalam waktu 1-2 jam.
Waktu paruhnya yaitu sekitar 10-20 jam, sehingga Loratadine dapat bertahan setidaknya 24 jam. Dengan demikian, dosis Loratadine cukup 1 kali sehari.
Oleh karena itu Loratadine, menjadi pilihan yang lebih bijaksana untuk mengatasi gejala dari alergi.
Berikut 4 Manfaat Loratadine sebagai pilihan untuk mengatasi gejala alergi.
1. Mengatasi bersin alergi
Rhinitis alergi adalah alergi yang ditandai dengan bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair dan biasanya disebabkan karena debu, pollen atau cuaca dingin.
Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI) sekitar 10-30 persen populasi dunia memiliki rhinitis alergi. Rhinitis alergi lebih banyak dialami oleh laki-laki daripada wanita.
2. Mengatasi kaligata
Gatal pada kulit beberapa saat setelah makan makanan tertentu, terkena debu atau serangga merupakan salah satu gejala alergi.
Gatal muncul disertai dengan bentol berbentuk seperti pulau-pulau yang semakin lama semakin besar.
Alergi makanan biasanya terjadi sekitar 8 persen pada anak dibawah usia 5 tahun dan hingga 4 persen pada orang dewasa.
3. Bengkak akibat alergi
Bengkak akibat alergi dapat terjadi pada daerah tangan, kaki, area mata, bibir, lidah dan genital. Bengkak akibat alergi disebut sebagai angioedema.
Bengkak akibat alergi dapat terjadi pada saluran pernapasan dan dapat mengancam nyawa.
4. Mata gatal dan berair
Mata terasa gatal dan berair terus menerus paling banyak disebabkan karena alergi. Pemicunya adalah bulu binatang, debu, jamur, make up atau tetes mata.
Tubuh bereaksi terhadap paparan alergi tersebut dan menyebabkan pelepasan histamin. Selanjutnya, menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada mata dan mata menjadi berair dan terasa gatal.
Saat ini obat ini sudah tersedia di apotek terdekat.
Apa Itu Loratadine?
Loratadine perlu digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi loratadine:
- Golongan : Obat resep
- Kategori : Antihistamin
- Manfaat : Meredakan gejala alergi
- Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak usia ≥2 tahun
- Loratadine untuk ibu hamil dan menyusui : Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Loratadine dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
- Bentuk obat : Tablet, kaplet, dan sirup
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Loratadine
Jangan mengkonsumsi obat ini jika Anda alergi terhadap loratadine dan desloratadine. Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita gagal hati, gagal ginjal, epilepsi, atau porfiria.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, atau produk herbal.
Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan tes alergi, selama menjalani pengobatan dengan loratadin, karena obat ini dapat mempengaruhi hasil tes tersebut.
Jangan mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengkonsumsi loratadine, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Jangan melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, termasuk mengemudikan kendaraan setelah mengkonsumsi loratadine, karena pada beberapa orang, obat ini bisa menyebabkan kantuk.
Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengkonsumsi loratadine.
Dosis dan Aturan Pakai Loratadine
Dosis loratadine akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap pengobatan. Secara umum, berikut adalah rincian dosis loratadine untuk mengatasi alergi:
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 10 mg, 1 kali sehari atau 5 mg, 2 kali sehari.
- Anak usia 2–12 tahun dengan berat badan >30 kg:10 mg, 1 kali sehari.
- Anak usia 2–12 tahun dengan berat badan <30>
Cara Mengkonsumsi Loratadine dengan Benar
Gunakan loratadine sesuai anjuran dokter dan baca keterangan pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa anjuran dokter.
Loratadine merupakan obat alergi yang biasanya hanya digunakan dalam jangka pendek.
Loratadine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Sebisa mungkin konsumsi obat pada waktu yang sama tiap harinya.
Loratadine dalam bentuk tablet atau kaplet sebaiknya ditelan dengan bantuan air, susu, atau jus. Jangan menggigit atau mengunyah loratadine bentuk tablet atau kaplet, telan obat dengan utuh.
Untuk loratadine dalam bentuk sirup, Anda perlu mengocok botol kemasannya terlebih dahulu. Gunakan sendok takar atau alat ukur yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya tepat.
Berhenti mengkonsumsi loratadine dan lakukan pemeriksaan ke dokter jika biduran yang dialami tidak membaik dalam 3 hari pengobatan.
Apabila lupa mengkonsumsi loratadine, segera konsumsi begitu ingat. Jika jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan loratadine di tempat bersuhu ruangan yang tidak lembab. Hindarkan obat dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping dan Bahaya Loratadine
Pada beberapa orang, salah satu efek samping yang bisa terjadi setelah mengkonsumsi loratadine adalah kantuk. Selain itu, ada beberapa efek samping lain yang bisa terjadi, yaitu:
- Sakit kepala
- Rasa lelah
- Sakit perut
- Muntah
- Rasa gugup
- Mulut kering
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak membaik atau makin memburuk. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Jantung berdebar atau jantung berdetak dengan tidak beraturan (aritmia)
- Sakit kepala yang sangat berat
- Rasa melayang seperti akan pingsan
(cr30/tribun-medan.com)