Birgadir J Tewas Ditembak

Tersebar Panduan Adc-Ajudan Kadiv Propam, Irjen Napoleon Soroti Pemilik Senjata Glock 17

Kepolisian RI menemukan rekaman closed circuit television (CCTV) baru yang terkait dengan misteri kematian Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Editor: AbdiTumanggor
Babe @Layalia
Panduan Adc Ajudan Kadiv Propam Polri tersebar di media sosial 

TRIBUN-MEDAN.COM - Perkembangan kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kini terungkap rekaman closed circuit television (CCTV) terkait kematian Brigadir J yang awalnya disebut-sebut hilang dan rusak oleh polisi ternyata  sudah ditemukan dan kini disimpan oleh penyidik.

Selain itu, tersebar juga di media sosial panduan Adc Kadiv Propam. Namun, belum ada klarifikasi resmi dari Polri terkait panduan adc (ajudan) yang ramai dibagikan warganet tersebut.

Terkait soal CCTV, ternyata disita dari sepanjang jalan rumah Irjen Ferdy Sambo. Demikian disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Ia menuturkan bahwa rekaman CCTV tersebut disita dari sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tak lain rumah Irjen Sambo.

"Di sekitar TKP, di sepanjang jalan sekitar TKP," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Kamis (21/7/2022).

Namun begitu, Dedi tidak menjelaskan secara rinci terkait isi rekaman CCTV tersebut. Menurutnya, rekaman CCTV tersebut masih sedang diperiksa laboratorium forensik (Labfor).

"Saat ini sedang diperiksa labfor sesuai yang disampaikan DirPidum semalam. Tapi jangan detail karena masih di labfor," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI menemukan rekaman closed circuit television (CCTV) baru yang terkait dengan misteri kematian Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu. Demikian disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.

Baca juga: SOSOK Brigjen Andi Rian, Kini Muncul Menyelidiki Kasus Brigadir J, Ini Sepak Terjangnya dari Sumut

Menurutnya, rekaman CCTV itu didapatkan dari sejumlah sumber yang dirahasiakan.

"Beberapa bukti baru CCTV, nah ini sedang proses di laboratorium forensik untuk kita lihat. Karena tentu ini kita peroleh, penyidik memperoleh dari beberapa sumber," ujar Andi di Mabe Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Ia menuturkan bahwa rekaman CCTV itu juga kini masih diteliti oleh tim laboratorium forensik. Sebab, masih perlu ada yang disinkronisasikan terkait rekaman tersebut.

"Ada beberapa hal yang harus disinkronisasi-sinkronisasi, kaliberasi waktu. Kadang-kadang ada tiga CCTV di sana, di satu titik yang sama tapi waktunya bisa berbeda-beda. Nah tentunya ini harus melalui proses yang dijamin legalitasnya. Jadi bukan berdasarkan apa maunya penyidik, tapi berdasarkan data daripada CCTV itu sendiri," jelasnya.

Ketika disinggung isi rekaman CCTV itu, Andi Rian mengaku enggan untuk menjawabnya.

Dia bilang, rekaman CCTV itu masih dirahasiakan lantaran masuk ke dalam materi penyidikan.

"Terkait dengan CCTV juga tidak perlu kita jelaskan di sini karena itu materi penyidikan. Yang jelas saat ini sedang bersad di labfor untuk dilakukan proses-proses digital forensik di sana. Hasilnya juga nanti akan disampaikan oleh ahli kepada penyidik bukan kepada siapa-siapa," pungkasnya.

Panduan adc ajudan Kadiv Propam tersebar
Panduan adc ajudan Kadiv Propam tersebar di media sosial. Namun panduan ini belum terkonfirmasi ke mabes polri. (Babe@Layalia)
Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved