Berita Kota Medan

Banjir Sepinggang Orang Dewasa Merendam Rumah Warga di Johor, Warga: Pak Bobby Tolong Kami

Rumah warga di Lingkungan IV, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor terkena banjir akibat buruknya saluran drainase, Minggu(24/7/2022).

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Rumah warga di Lingkungan IV, Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor terkena banjir akibat buruknya saluran drainase, Minggu(24/7/2022).

Amatan Tribun Medan, banjir menenggelamkan rumah warga yang mengakibatkan mereka tidak bisa bertempat tinggal dengan layak.

Tinggi air berwarna hitam pekat ini mencapai pinggang orang dewasa.

Menurut Kamelia salah seorang warga yang tinggal di daerah tersebut, banjir sudah terjadi selama satu bulan.

Selama empat hari belakangan ini, walaupun tidak turun hujan tetapi air terus meluap ke rumah warga.

Mereka juga sudah melakukan penyedotan air dengan PU Kota Medan agar volume air berkurang.

Tetapi, upaya penyedotan tidak berlangsung dengan baik. Karena, derasnya luapan air terus meningkat.

Kamelia dengan warga sudah mencari tahu mengapa air terus meluap di daerahnya. Ternyata, warga mendapati saluran air dibelakang rumah telah ditutup.

"Kami lihat saluran air sudah ditutup oleh Komplek Perumahan Pandan Hijau," ujar Kamelia.

Pihak PU juga telah dua kali melalukan penyedotan air banjir.

Mereka akan terus melakukan penyedotan hingga saluran air tersebut dibongkar guna air mengalir dan tidak mengenang kerumah warga.

Warga juga meminta kepada kepling dan lurah agar melakukan pembongkaran terhadap saluran air yang tertutup.

Mereka juga meminta perhatian Wali Kota Medan untuk turut melihat kondisi rumah warga. Kamelia tidak meminta bantuan yang berlebihan, hanya sekedar prihatin Wali Kota untuk warga.

"Tolong kami pak Wali Kota untuk turun langsung melihat kondisi kami, walaupun kami tinggal di tanah PJKA tetapi kami juga manusia," tambah Kamelia.

Pihak Kelurahan telah mengajak warga untuk berdiskusi dengan pihak pengelola perumahan, agar mencari solusi yang terbaik.

" Kami akan mengundang warga untuk berdiskusi mencari jalan keluarnya,"

Tetapi, Akbar Kelurahan Titi Kuning meminta untuk tidak di expose terlebih dahulu. Karena dirinya akan melakukan diskusi dengan warga .

"Kalo bisa jangan di muat dulu, karena kami akan melakukan diskusi kepada warga," kata Akbar.

Sedangakan Kamelia beranggapan, diskusi telah dilakulan berulang kali dan sudah menemukan jalan keluar. Tetapi proses untuk melakukan solusi tidak terlaksana.

" Udah berulang kali diskusi, tapi tidak ada jalan. Yang ada hanya janji tinggal janji," ungkap Kamelia.

(cr28/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved