Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Foto Orang yang Melakukan Pengancaman terhadap Brigadir J Diungkap Kuasa Hukum, Bukan Bharada E

Siapa yang melakukan pengancaman terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Jmulai tercium.

Editor: Salomo Tarigan
Tribun Medan
Tak Cuma Luka Tembak, Ini 15 Titik Luka di Tubuh Brigadir J Menurut Kuasa Hukum 

 TRIBUN-MEDAN.com - Siapa yang melakukan pengancaman terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Jmulai tercium.

Orang yang melakukan pengancaman tresebut diduga memiliki keterkaitan dengan penyebab meninggalnya Brigadir J.

SIap aorangnya? Sosok pelaku sudah dikantongi kuasa hukum Brigadir J

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut sosok pengancam itu merupakan satu di antara sejumlah ajudan Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo dalam foto bersama.

Dalam foto tersebut, memang ada Brigadir J hingga Bharada E.

Namun, Kamaruddin berkeyakinan bukan Bharada E yang melakukan pengancaman pembunuhan tersebut.

"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu. Yang jelas bukan Bharada E," kata Kamaruddin saat dihubungi, Senin (25/7/2022).

Kamaruddin kembali menceritakan soal ancaman yang diterima Brigadir J hingga membuat dia menangis.

Ancaman itu dimulai sejak Juni 2022 hingga sehari sebelum Brigadir J tewas yakni pada Kamis (7/7/2022).

Kamaruddin mengklaim memiliki bukti rekaman elektronik terkait adanya ancaman tersebut.

"Ada saksi yang sangat spektakuler. Nah saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022," ungkapnya.

Menurut Kamaruddin, Brigadir J sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang menjadi tempatnya bercerita terkait adanya ancaman ini.

Namun, Kamaruddin masih merahasiakan sosok teman curhat Brigadir J tersebut dengan pertimbangan faktor keselamatan.

"Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas dihabisi dia, dibunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat," ungkapnya.

"Kalau kita kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan kata Karopenmas kan di depan tangga. Berarti kalau analisanya kan dia mau naik tangga makanya dibunuh. Itu kan analisa tapi saya nggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," sambungnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved