Breaking News

Kasus Perampokan

NURHAIDA Simanjuntak Sempat Terlihat Naik Mobil Avanza setelah Belanja, Begini Kata Keluarga Korban

Keluarga menuturkan yang diambil oleh pelaku dari Nurhaida Simanjuntak adalah perhiasan korban yang diperkirakan lebih dari 25 gram.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ MAURITS PARDOSI
Suasana saat acara adat sebelum pemakaman Nurhaida Simanjuntak, Rabu (27/7/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA – Penyebab kematian Nurhaida Simanjuntak (63) masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.

Menurut keluarga dan masyarakat sekitar, kematian Nurhaida Simanjuntak diduga diawali dengan hipnotis.

Seorang warga sekitar sekaligus bagian dari keluarga korban, Martua Situmorang (67) menjelaskan, perampokan dan pembunuhan yang menyebabkan kematian Nurhaida Simanjuntak diduga akibat hipnotis. Ia semakin yakin atas dugaan tersebut karena fisik korban tergolong lemah.

“Karena fisik ibu ini memang lemah, kemungkinan dihipnotis. Dari keterangan saksi yang kita dapat, bahwa ibu itu dibawa ke sebuah mobi avanza waktu mau pulang berbelanja,” ujar Martua Situmorang, Rabu (27/7/2022).

“Jadi, di situlah mungkin dihipnotis dan dibawa lari kea rah Sipirok,” sambungnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan perihak keseharian korban sebagai penjual ponsel di kampung sendiri di Desa Siualuompu, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara.

“Ia sehari-hari berjualan ponsel di Siualuoppu,” tuturnya.

Pihaknya juga yakin bahwa yang diambil oleh pelaku adalah perhiasan korban yang diperkirakan lebih dari 25 gram.

“Menurut suaminya, di dompet ibu itu hanya ada Rp 400 ribu artinya sudah habis sebagian karena sudah berbelanja,” terangnya.

Pascakematian Nurhaida Simanjuntak (63) yang diduga dirampok dan dibunuh, pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, Nurhaida Simanjuntak dikabarkan menggunakan perhiasan saat pergi ke pasar dan pada saat itu, ia dibawa oleh orang lain menggunakan mobil menuju Sipirok.

Setelah dinyatakan hilang oleh keluarga, Nurhaida Simanjuntak ditemukan dalam kedaan meninggal. Jasadnya ditemukan di pinggir jalan yang berada di kawasan Aek Latong, Sipirok pada Minggu (24/7/2022). Kini, kasus tersebut masih ditangani oleh Polres Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara.

Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing mengimbau masyarakat agar jangan terlalu suka mengumbar perhiasan yang bisa mengundang niat para penjahat merampok. Secara khusus, ia mengimbau perempuan renta atau yang sudah tua.

“Kita dari pihak kepolisian, mengimbau masyarakat Taput dan Indonesia, secara khusus kaum tua, kita jangan sekali-sekali membawa barang-barang perhiasan yang menyolok yang bisa memancing pandangan orang,” ujar Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing.

Selanjutnya, ia juga mengimbau masyarakat agar jangan terlalu mudah percaya dengan orang baru yang sifatnya langsung mengajak bersama.

“Yang kedua, perlu juga kami sampaikan, manakala disuruh orang yang tidak kita kenal atau berdalih bahwa mereka mengenal kita, jangan mau diajak. Karena bisa saja terjadi masalah pada kita,” terangnya.

“Ini imbauan kita sangat penting bagi masyarakat agar diperhatikan ke depan,” pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved