Kelangkaan Solar
Kelangkaan Solar di Sumut, Sopir Truk Antre Hingga Berjam-jam
Kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar mengakibatkan antrean panjang di SPBU Pertamina Jalan Yos Sudarso Titi Papan, Medan labuhan, Kota Medan, Jum
Penulis: Aprianto Tambunan |
Kelangkaan Solar di Sumut, Sopir Truk Antre Hingga Berjam-jam
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar mengakibatkan antrean panjang di SPBU Pertamina Jalan Yos Sudarso Titi Papan, Medan labuhan, Kota Medan, Jumat (29/7/2022).
Kelangkaan BBM solar ini dikeluhkan para sopir truk yang harus mengantre hingga 3 jam untuk mendapatkan bahan bakar.
Seorang sopir truk, Samosir mengatakan, dirinya sudah mengantre kurang lebih 3 jam.
"Sebelum saya ke sini, sebelumnya saya masuk ke SPBU di Tanjung Morawa, namun stok habis. Saya ke sini lah, sejak pukul 7.30 WIB sudah di sini, sampai sekarang belum juga dapat giliran mengantre," ujarnya.
Kondisi minyak solar langka ini membuat para sopir susah, lanjutnya, ia berharap adanya penanganan serius dari pemerintah.
"Lihat sendiri bagaimana antrean. Ini saya dari pagi sudah antre, belum tentu giliran saya dapat solarnya. Pemerintah harus ambil sikap, karena kelangkaan solar ini menghabat roda ekonomi," ucapnya.
Masih dikatakan Samosir, jika memang kelangkaan ini disebabkan biaya, dirinya tidak mempermasalahkan harga solar dinaikan, dari pada setiap saat mengisi BBM dia harus menunggu lama dalam antrian.
"Lebih baik harga solar dinaikkan kalo memang pemerintah kekurangan biaya," ucapnya.
Sementara sopir truk lain, Jonar mengatakan, kelangkaan BBM solar ini bisa saja oknum mafia yang melakukan penimbunan, yang merugikan para sopir truk.
Ia berharap agar pihak yang berkewajiban untuk mengusut kelangkaan solar ini, karena dirinya mengaku setiap saat mengisi solar harus terlebih dahulu mengantri dan belum tentu solar yang diinginkan didapatkan.
"Agar diusut pihak berwajib dulu ini, pasti udah ada mafia yang bermain ini," kata Jonar.
Lanjut Jonar, ia berharap ke pemerintah agar memperhatikan nasib sopir truk yang kerja susah, namun harus disusahkan kembali dengan solar yang mengalami kelangkaan.
"Sebab akibat kelangkaan seperti ini berimbas kepada sopir yang terkadang dimarahi atasan akibat keterlambatan pengiriman barang yang dibawa," pungkasnya.
(cr29/tribun-medan.com)