Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
CEK CCTV Irjen Ferdy Sambo ke Arah Berbeda, Temuan Baru Rekaman terkait Tewasnya Brigadir J
Kepolisian hingga hari ini belum bisa mengungkap kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
TRIBUN-MEDAN.com -
Kepolisian hingga hari ini belum bisa mengungkap kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Di mana keberadaan irjen Ferdy Sambo terkait insiden berdarah di rumah dinas petinggi Polri tersebut?
Sejak muncul penjelasan awal polisi yang menyebutkan keberadaan Ferdy Sambo saat penembakan hingga kini masih menimbulkan tanda tanya.
Saat itu kabarnya Ferdy Sambo tengah melakukan tes PCR Covid-19 di tempat lain.
Baca juga: Lowongan Kerja PT Kereta Api Indonesia untuk Lulusan SMA, D3, D4, dan S1, Lengkapi Persyaratannya
Sehingga disebutkan bahwa Ferdy Sambo tidak berada di lokasi saat penembakan berlangsung.

Penjelasan terbaru Komnas HAM
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menjelaskan soal temuan CCTV itu dalam tayangan YouTube Metrotvnews, dikutip Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).
Baca juga: Tak Cukup Menyoroti Kasus Brigadir J, Presiden Jokowi Diminta Tegas Sikapi Kecurigaan pada Polri
Diketahui pada hari penembakan berlangsung, rombongan istri Ferdy Sambo baru saja pulang dari Magelang Jawa Tengah.

Mereka tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tiba di rumah pribadi, mereka melakukan tes PCR Covid-19.
Dalam rekaman CCTV lainnya, terlihat Putri Candrawati istri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J, dan Bharada E melakukan tes PCR.
Taufan mengatakan Brigadir J adalah orang paling terakhir yang melakukan PCR, tepat setelah Bharada E.
Setelah melakukan tes PCR, istri Irjen Ferdy Sambo kemudian pergi ke rumah dinas.
Rumah dinas ini berada di Komplek Polri, Duren Tiga Utara 1, Nomor 46, Jakarta Selatan.
Letaknya sekitar 500 meter dari rumah pribadi Ferdy Sambo, tempat melakukan tes PCR.
"Nah setelah PCR itu ibu (Putri Candrawati) masuk ke kamar lagi bersiap-siap, kemudian mereka bersama-sama pergi ke rumah dinas," ujarnya.
Namun dari rumah pribadi, Irjen Ferdy Sambo keluar menaiki mobil dan pergi ke arah berbeda dan bukan menuju ke rumah dinas.
"Setelah beberapa lama mereka ke rumah dinas, terlihat Pak Ferdy Sambo keluar dari kamarnya menuju mobil, didampingi satu ADC dan mobil Patwal, bergerak ke arah yang berbeda, bukan ke rumah dinas," tutur Taufan.
Namun, Irjen Ferdy Sambo langsung berbalik arah menuju rumah dinas ketika mendapat kabar terjadi insiden penembakan.
Pemeriksaan Komnas HAM
Sejauh ini Komnas HAM sudah memeriksa 6 ajudan Irjen Ferdy Sambo, termasuk Bharada E alias Richard Eliezer.
Sosok Brigadir E disebut sebagai polisi yang menembak Brigadir J dalam adu tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan ke depan pihaknya juga akan meminta keterangan orang dekat di sekitar Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.
Selain orang-orang terdekat Sambo, Komnas HAM juga akan memeriksa Ferdy Sambo dan istrinya.
Anam mengungkapkan pemeriksaan keduanya dijadwalkan jika semua pihak sudah dimintai keterangan.
Setelah pemeriksaan Sambo dan istrinya rampung, barulah Komnas HAM beranjak memeriksa lokasi penembakan Brigadir J.
Lokasinya yakni di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut Anam pihaknya juga mengagendakan melakukan uji balistik terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Namun, Anam belum bisa memastikan waktu untuk pelaksananannya.
Penjelasan awal polisi
Menurut penjelasan awal polisi, insiden baku tembak terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Peristiwa berawal saat Brigadir J masuk ke kamar pribadi istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Diduga Brigadir J melakukan pelecehan dan menodong istri Irjen Ferdy Sambo dengan menggunakan senjata.
"Setelah melakukan pelecehan, dia juga sempat menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7/2022).
Saat itu, kata Budhi, Istri Irjen Ferdy terbangun dan hendak berteriak meminta pertolongan.
Saat itu, istri Ferdy Sambo berteriak.
Brigadir J pun panik karena mendengar suara langkah orang berjalan yang diketahui merupakan Bharada E.
Baru separuh menuruni tangga, Bharada E melihat sosok Brigadir J keluar dari kamar.
Bharada E kemudian bertanya kepada Brigadir J terkait teriakan tersebut.
Bukannya menjawab, Brigadir J malah melepaskan tembakan ke arah Bharada E.
"Pada saat itu tembakan yang dikeluarkan atau dilakukan saudara J tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," kata Budhi.
Berbekal senjata, Bharada E membalas serangan Brigadir J.
Hingga akhirnya, lima tembakan yang dilepaskan bersarang di tubuh Yosua.
"Saudara RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan," katanya.
Singkat cerita, Brigadir J pun tewas diterjang peluru yang dilesatkan Bharada E.
Baca juga: Lowongan Kerja PT Kereta Api Indonesia untuk Lulusan SMA, D3, D4, dan S1, Lengkapi Persyaratannya
Jokowi Diminta Segera Ambil Sikap
Kasus tewasnya Brigadir J masih berlarut-larut.
Hingga kini belum ada titik terang pengungkapan kasus ini.
Bahkan Presiden Jokowi pun menyoroti kasus yang diliputi kejanggalan tersebut.
Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara, Adi Kurniawan, meminta Presiden Joko Widodo segera mengambil sikap tegas terkait tewasnya Brigadir J di kediaman Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.
Menurut dia, sikap tegas Presiden Jokowi diperlukan untuk menurunkan tensi kecurigaan masyarakat terhadap institusi Polri.
"Karena bila tidak, hal ini akan berdampak pada mutu penegakan hukum di tanah air," kata dia, dalam keterangannya, pada Senin (1/8/2022).
Dia meyakini Presiden Jokowi mampu memberikan saran dan solusi terbaik.
"Agar Polri yang kita banggakan ini, kembali ke jalur idealnya," ujarnya.
Dia menyayangkan ekses atau konsekuensi yang ditimbulkan dari lambannya penanganan kasus.
Salah satunya yaitu memicu gelombang pertanyaan dan kecurigaan masyarakat terhadap institusi Polri.
"Kalau sudah begini, sorot mata masyarakat tidak lagi tertuju kasus tewasnya Brigadir Joshua, tapi kepada kredibilitas pimpinan lembaga Polri," tambahnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi sudah dua kali bicara mengenai kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Jokowi meminta proses hukum dilakukan saat berbicara untuk pertama kali tentang kasus Brigadir J ini saat di Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).
Lalu, Jokowi meminta kasus Brigadir J diungkap secara terang benderang dan tidak ditutup-tutupi. Ini disampaikan saat kunjungan kerja di Pulau Rinca, Kapupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada (22/7/2022).
Baca juga: BERITA TERKINI Kasus Brigadir J, Bocoran Timsus Uji Balistik di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com /Igman Ibrahim)
CEK CCTV Irjen Ferdy Sambo ke Arah Berbeda, Temuan Baru Rekaman terkait Tewasnya Brigadir J