BARCELONA Jadi Klub Sultan Musim Ini, Dapat Dana Segar Lagi Rp1,53 Triliun, Pertanda Bangkit

TRIBUN-MEDAN.com - Barcelona bisa dibilang jadi klub sultan musim ini setelah jor-joran belanja pemain dan kini mendapat dana segar lagi.

Barcelona kembali mendapatkan dana segar sebesar Rp1,53 triliun. Bisa jadi era Xavi Hernandez momentum kebangkitan Blaugrana.

Barcelona dapat dana segar berkat menjual 24,5 persen saham Barca Studios kepada perusahaan Socios.com.

Rakasa Liga Spanyol, Barcelona, cukup mengejutkan banyak pihak pada bursa transfer musim panas 2022 ini.

Pasalnya, Barcelona mendatangkan lima pemain anyar langsung dalam satu waktu.

Keputusan transfer Barcelona itu jelas membuat banyak orang bertanya-tanya mengingat kondisi keuangan mereka yang masih dalam kondisi tidak sehat.

Baca juga: AC Milan Tak Cukup Bungkus Charles De Ketelaere, Incar Lagi Ziyech dan Renato Sanchez

Namun, Barcelona nyatanya tetap mampu mendatangkan tiga pemain dengan status berbayar, yakni Raphina, Robert Lewandowski, dan Jules Kounde.

Belum berhenti di situ, Barcelona masih berencana untuk mendatangkan pemain baru lagi pada musim panas ini.

Kabar terbaru, Cesar Azpilicueta dan Marcos Alonso masuk ke dalam radar transfer Blaugrana.

Diberitakan sebelumnya, rahasia Barcelona bisa mendatangkan banyak pemain karena mereka mengaktifkan tuas ekonomi mereka.

Barcelona menjual hak siar mereka hingga mendapatkan dana sebesar 537,5 juta euro atau sekitar Rp8,2 triliun.

Baca juga: UPDATE Rumor Transfer Frenkie de Jong ke Barcelona, Man United Beri Tawaran Terakhir

Penjualan hak siar itu dilakukan sebanyak dua kali dengan total 25 persen hak siar dijual ke pihak ketiga.

Barcelona menjual 15 persen hak siar televisi mereka ke pihak ketiga yang membuat mereka mendapatkan dana segar sebanyak 330 juta euro atau setara dengan Rp4,99 triliun.

Adapun sisa 207,5 juta euro lainnya didapatkan Barcelona dari penjualan 10 persen hak siar mereka kepada perusahaan Sixth Street.

Belum puas dengan uang senilai Rp8,2 triliun, Blaugrana kabarnya kembali menjual aset mereka untuk mendapatkan dana segar.