Berita Seleb
Mama Muda Tiap Hari Minta Jatah, Suami Sampai Ampun Hingga Takut Pulang Ke Rumah
Dan tekankan pada diri anda jika kamu masih mencintai dan menginginkan istri mu," kata konsultan
"Dan tekankan pada diri anda jika kamu masih mencintai dan menginginkan istri mu," kata konsultan itu.
Menurutnya, seorang suami tak perlu takut akui apa yang dirasakannya pada sang istri.
“Anda tidak bisa terus melakukan hal-hal ini hanya untuk menyenangkan istri Anda.
"Jadi, pastikan bahwa, ketika menjelaskan perasaan Anda kepada istri Anda, Anda terus-menerus meyakinkannya dan membantunya merasa aman," kata konsultan.
Frekuensi Berhubungan Intim
Dilansir dari halodoc.com, selain sebagai proses reproduksi, hubungan intim bagi pasangan suami istri juga merupakan suatu yang bersifat rekreasional, dan memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.
Soal frekuensi berhubungan intim, memang sulit ditentukan.
Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan suami istri, seperti stamina tubuh, padatnya kesibukan, dan situasi lingkungan.
Itulah sebabnya, tidak masalah kok, jika berhubungan intim tidak lagi dilakukan secara rutin, setelah menikah.
TIdak ada yang bisa menentukan juga seberapa sering pasangan perlu melakukan hubungan intim.
Hal ini memang sebaiknya ditentukan oleh keinginan dan kesepakatan bersama pasangan.
Alih-alih berfokus pada frekuensi, kualitas hubungan intim jauh lebih penting untuk membangun keintiman dengan pasangan.
Jika bicara soal frekuensi ideal untuk berhubungan intim, riset dalam jurnal Social Psychological and Personality Science, mengungkapkan bahwa frekuensi berhubungan intim tidak menentukan kebahagiaan pasangan.
Para peneliti menyebutkan bahwa pasangan yang melakukan hubungan intim lebih dari satu kali dalam seminggu belum tentu lebih bahagia, dibanding pasangan yang melakukan hubungan intim hanya satu kali dalam seminggu.
Jadi, normal tidaknya frekuensi berhubungan intim ditentukan oleh apakah aktivitas ini dinikmati oleh kedua belah pihak atau tidak.