Sumut Terkini
Gubernur Edy Minta Anggaran Rp 142 Miliar ke Menkes untuk Tingkatkan Pelayanan RS di Sumut
Edy mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan di seluruh rumah sakit yang ada di Sumatera Utara.
TRIBUN-MEDAN.COM, JAKARTA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2023 sebesar Rp 142.694.540.323 dan pada tahun 2024 sebesar Rp 117. 453.935.841.
Edy mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan di seluruh rumah sakit yang ada di Sumatera Utara.
“Kami berharap agar usulan tersebut dapat direalisasikan, sehingga kami bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sumut,” ujar Edy Rahmayadi usai bertemu dengan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin di Gedung dr Adhyatma, Perkantoran Kementrian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (3/8/2022).
Edy juga meminta Menkes untuk mengalokasikan anggaran untuk RSUD Panyabungan, Parapat dan RS dr Djasamen Saragih. Ia berharap alokasi anggaran ketiga rumah sakit tersebut dapat meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit.
“Kita juga meminta Menkes untuk mengalokasikan anggaran untuk UPT Laboratorium Kesehatan Pemprov, lab yang kita punya itu masih perlu ditingkatkan, tentunya peningkatan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat juga,” katanya.
Mantan Pangkostrad itu menargetkan, seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut) dinaikkan tingkat pelayanannya untuk mampu melayani pasien penyakit jantung, stroke dan kanker.
"RS Haji Medan sendiri tahun 2023 akan menjadi RS rujukan ketiga penyakit tersebut," kata Edy.
Sementara itu, Edy juga menargetkan separuh RSUD kabupaten/kota bisa melayani tindakan medis dasar untuk penyakit jantung, paling tidak bisa melakukan prosedur pasang ring.
“RS Haji Medan sudah dijadikan lokus prioritas tahun 2023. Jadi intinya RS Haji akan menjadi rumah sakit rujukan untuk jantung, stroke dan kanker, sehingga orang tidak perlu lagi ramai terbang ke luar negeri berobat,” ucap Edy.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kata Edy, menyampaikan Kemenkes memang memiliki program alokasi lokus prioritas jantung, stroke dan kanker.
"Program itu tidak hanya untuk rumah sakit di bawah Pemerintah Provinsi melainkan juga rumah sakit kabupaten/kota. Sehingga nantinya pada tahun 2024, sebanyak 50 persen RSUD yang berada di kabupaten/kota akan bisa melakukan tindakan dasar untuk jantung, paling tidak memasang ring jantung," ucapnya.
Selain itu, kata Edy, Kemenkes juga mendukung rencana pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di Sumut.
"Pemprov Sumut saat ini sedang proses penyediaan lahan di Desa Sena, Deliserdang," ucapnya.
(cr14/tribun-medan.com)