Pasien Tewas Operasi caesar
Pasien Tewas Setelah Operasi Caesar, Dua Dokter RSUD Amri Tambunan Dilapor ke Polisi
Kasus pasien tewas di RSUD Amri Tambunan kini berujung laporan polisi. Dua dokter dilaporkan dengan delik aduan kelalaian
Saat kondisi pasien sedang pucat, dokter rumah sakit tipe B ini bukannya merujuk pasien ke rumah sakit Tipe A, malah melakukan transfusi darah.
"Kalau memang tetap melakukan transfusi, tujuannya apa padahal dia nggak ada pendarahan. Katanya untuk mengatasi anemianya, kalau untuk mengatasi anemia nya kenapa operasi tidak di tunda, kan ini tidak urgent," ujarnya.
Baca juga: Profil Happy Damanik, Ibu Dua Anak yang Meninggal Setelah Operasi Caesar di RSUD Amri Tambunan
"Ini pasien BPJS, di rawat pun satu Minggu di rumah sakit tidak ada yang di rugikan, kalau transfusi itu di lakukan untuk mengatasi anemia," tambahnya.
Padahal, dikatakannya pasien ini di prediksi melahirkan itu pada 1 Juli 2022 bukan di 20 Juni 2022.
"Dalam RPP itu muncullah hari pertama dan hari terakhir, tanggal 24 September 2021 ramalan persalinan 1 Juli 2022, ini 20 Juni sudah di paksa operasi," bebernya.
"Tanpa ada penyampaian, seharusnya alangkah baiknya, kenapa nggak ngomong sama keluarganya dulu," sambungnya.
Lalu, karena dianggap adanya kelalaian dari pihak rumah sakit ia dengan keluarga memilih menempuh jalur hukum, dengan melaporkan dua orang dokter yang menangani pasien tersebut ke Polda Sumut.
Diketahui, dr Jekson Lubis merupakan penanggung jawab sekaligus yang menangani operasi Caesar dan dr Dodi Iskandar sebagai Dokter Anestesi yang juga ikut menangani pasien.
Sebelumnya, Happy Yansdika Damanik, istri dari Aprianto Manurung meninggal dunia setelah disuruh dokter RSUD Amri Tambunan untuk menjalani operasi caesar.
Happy meninggal dunia setelah melewati 14 hari masa kritisnya di rumah sakit setelah melahirkan anak keduanya.
Padahal, menurut sang suami bayinya itu dalam keadaan sehat hingga saat ini.(cr11/tribun-medan.com)