Berita Seleb
Frank Hutapea Diutus Hotman Paris, Mariana Pengutil Coklat Akhirnya Minta Maaf pada Pegawai Alfamart
Sosok Frank Alexander Hutapea, Putra Hotman Paris Yang Sukses Membuat Penguntil Coklat Minta Maaf Kepada Pegawai Alfamart.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Chandra Simarmata
TRIBUN-MEDAN.COM - Menolong Karyawan Alfamart, putra Pengacara kondang Hotman Paris yakni Frank Alexander Hutapea mendadak menjadi sorotan warganet.
Frank Hutapea diutus oleh ayahnya Hotman Paris untuk mendapingi seorang pegawai Alfamart melaporkan ibu-ibu penguntil cokelat.
Terlahir sebagai putra dari seorang pengacara kondang ternyata menjadi keuntungan tersendiri bagi Frank.
Namun menurut pengakuannya, ia ingin kualitas dirinya sebagai pengacara diakui bukan karena ketenaran sang ayah.
• Dewi Perssik Bongkar Urusan Ranjang dengan Saipul Jamil dan Aldi Taher, Kini Cerai juga dari Angga W

Frank Alexander Hutapea ternyata sudah tergila-gila dengan dunia hukum sejak ia masih kecil.
Hal ini dikarenakan sang ayah sudah sering mengajak dirinya dan kedua adiknya berdiskusi mengenai hukum.
Kecintaan Frank terhadap hukum itu membuat ia menempuh pendidikan hukum di dua Universitas yang berbeda.
Pada tahun 2010-2013, ia menempuh gelar Sarjana hukumnya di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
Ia juga menjalani pendidikan Hukum di University Of Kent di Inggris dan mengambil program study Bachelor Of Flaws (LL.B.), Banking, Corporate, Finance, and Security Law pada tahun 2009-2012.
Tak seperti ayahnya yang hidup dengan penuh glamor, Frank Hutapea merupakan seseorang yang introvert dan sangat menjaga privasinya.
Meski memiliki ratusan ribu pengikut di Instagram, ia enggan untuk membagikan kegiatannya sehari-hari.
Frank Hutapea ternyata mempunyai hobby yang sama dengan ayahnya yakni mengoleksi mobil-mobil mewah.
Hotman Paris pernah memberi hadiah satu unit mobil mewah jenis Lamborghini seharga tujuh Miliar dihari ulangtahunnya.
Ada beberapa kasus yang sudah ditangani oleh Frank Alexander Hutapea.
Sebelumnya, ia dikabarkan menjadi Pengacara Rudy Salim dalam kasus Binomo yang menimpa Doni Salmanan.