Brigadir J Ditembak Mati
KELAKUAN Squad Lama Ferdy Sambo, Larang Bharada E Ikut Campur, Namun Dipaksa Menembak Sahabatnya
Kuat Maruf merupakan sipil yang merupakan kesayangan dan kepercayaan Irjen Ferdy Sambo yang sehari-harinya diperuntukkan untuk sopir istrinya, Putri
TRIBUN-MEDAN.COM - Polri telah menetapkan Kuat alias KM atau Kuat Ma'ruf, Bripka Rizky Rizal alias Bripka RR, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, dan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kuat Maruf (KM) dan Bripka RR bukan orang baru (squad lama) dalam kehidupan Ferdy Sambo dan keluarga.
Kuat Maruf merupakan sipil yang merupakan kesayangan dan kepercayaan Irjen Ferdy Sambo yang sehari-harinya diperuntukkan untuk sopir istrinya, Putri Candrawathi.
Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara saat saat menjadi narasumber di sebuah stasiun tv swasta nasional mengatakan Om Kuat--begitu sapaannya--sempat memarahi Bharada E agar tak ikut campur ketika hendak menemui istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, ke lantai dua rumah singgah Ferdy Sambo di kawasan Perumahan Elit Cempaka Residence, Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
Kuat Maruf informasinya sudah mengabdi 7 tahun lebih di keluarga Ferdy Sambo atau tepatnya sekitar 2015 silam. Sementara itu Bripka RR lebih lama lagi mengabdi kepada Ferdy Sambo dibandingkan Kuat Maruf.
Bripka RR menjadi kesayangan Ferdy Sambo sejak sang atasannya itu masih bertugas di Polres Brebes hingga Ferdy Sambo diangkat menjadi Kadiv Propam dan Satgassus Polri pada tahun 2022.
Penjelasan Bharada E kepada mantan kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, KM berada di rumah bersama Brigadir J, anak perempuan Ferdy Sambo, asisten rumah tangga lainnya saat dirinya dan Bripka RR sedang berada di luar rumah untuk mengantar makanan ke Taruna Nusantara.
Tiba-tiba ada telepon dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrwathi, sambil menangis tersedu dan menanyakan keberadaan Bripka RR kepada Bharada E.
"Di Magelang itu, Ricky ( Bripka RR) dan Richard ( Bharada E) itu diperintahkan untuk antar makanan anaknya Sambo di Taruna Nusantara. Pada jam 5-6 sore diteleponlah oleh ibu Putri bilang 'Richard, itu Ricky di mana? tolong kemari' sembari nangis-nangis. Richard kemudian ngasih handphone ini ke Ricky," jelas Deolipa.
Sesampainya di rumah, Bharada E dan Bripka RR langsung bergegas menemui Putri Candrawathi. Namun tiba-tiba Kuat Maruf (KM) menghadang dan meminta Bharada E tak ikut campur. Hanya Bripka RR yang dibolehkan bertemu Putri Candrawathi. "Sampai di rumah, Ricky dan Richard naik ke atas. Tapi ada yang namanya Kuat (bilang) 'udah, Richard jangan ikut campur'," sambung Deolipa.
"Karena si Richard dilarang enggak mau ikut campur, maka dia enggak ngerti apa yang sedang terjadi," imbuhnya.
Baca juga: KENAPA Tak Semua Ajudan Sambo Diamankan? Squad Lama di Satgassus Briptu D Sama Sekali Tak Disinggung
Baca juga: Ancaman dari Squad Lama ke Brigadir J Sebelum Tewas Ditembak: Apabila Naik ke Atas Akan Dibunuh!
Kuat Maruf (KM) dan Bripka RR Tahu Rencana Ferdy Sambo Tapi Diam Saja
Di sisi lain, Kabareskrim Komjen Agus Andianto mengatakan Kuat Maruf (KM) mengetahui rencana pembunuhan Brigadir J, tapi ia memilih tak melaporkannya. "KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," ujar Kabareskrim Komjen Agus Andianto, dalam jumpa pers Selasa (9/8/2022).
"Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga," lanjutnya.
Dalam kesempatan berbeda, Komjen Agus menjelaskan KM dan Bripka RR memberi kesempatan penembakan itu terjadi. Sebagai informasi, Kuat dan RR ikut hadir di lokasi saat Bharada E diperintah Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J. "Memberi kesempatan penembakan terjadi, ikut hadir RR bersama Kuat, Richard saat diarahkan FS," kata Komjen Agus, Rabu (10/8/2022). "Tidak melaporkan dan memberitahukan rencana pembunuhan itu," sambungnya.
