BRGM Fokus pada Ekonomi Hijau dan Perlindungan Masyarakat untuk Wujudkan Indonesia Maju
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengungkapkan, pihaknya ikut serta berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi hijau.
TRIBUN-MEDAN.COM – Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono memaparkan lima agenda besar untuk mencapai Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Jakarta, (16/8/2022)
Pertama, kata dia, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam (SDA). Kedua, penerapan ekonomi hijau. Ketiga, pemberian perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi kepada seluruh masyarakat.
“Keempat, penguatan UMKM sebagai pilar ekonomi Indonesia. Kelima, melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun-medan.com, Kamis (18/8/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan Hartono saat memberi amanat dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI di Graha Gamma BRGM, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022).
Dari lima agenda prioritas tersebut, ia mengungkapkan bahwa setidaknya ada dua hal yang menjadi fokus kerja BRGM.
Pertama, sebut Hartono, BRGM ikut serta berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi hijau.
“Presiden Jokowi secara gamblang menyebutkan bahwa optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Ekonomi hijau yang dimaksud, misalnya dalam hal persemaian dan rehabilitasi hutan tropis atau hutan mangrove, serta habitat laut.
Hartono menyebutkan bahwa konsep ekonomi hijau memiliki tiga ciri penting, yaitu ekonomi rendah karbon, memperhitungkan kerusakan lingkungan, dan mendorong kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Oleh karena itu, gambut dan mangrove adalah dua hal penting karena berperan sebagai pilar yang akan menyokong dari konsep ekonomi hijau,” kata dia.
Terlebih, lanjut Hartono, gambut dan mangrove mempunyai potensi yang besar sebagai penyerap karbon.
Untuk fokus kedua, sebut dia, pihaknya akan melakukan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat di sekitar wilayah kerja BRGM.
Upaya itu bertujuan untuk membuat masyarakat sekitar agar lebih sejahtera dan terlindung dari kemungkinan risiko lingkungan.
"Pada 2021, melalui skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), BRGM berhasil melaksanakan program percepatan rehabilitasi mangrove (PRM) seluas 34.912 hektar (ha). Nilai ini mencapai sekitar 104 persen dari target penanaman yang dicanangkan, yaitu 33.00 ha,” imbuh Hartono.
Dalam proses pelaksanaannya, kata dia, program PRM bersifat swakelola dengan mengandalkan partisipasi masyarakat di setiap aktivitas rehabilitasi mangrove, mulai dari pembibitan hingga penanaman.