Breaking News

Berita Dairi

Hasil Panen Durian Warga Dairi Berkurang, Dampak Tambang PT. DPM

Ia mengatakan merasa khawatir dengan pertanian Dairi kedepan akan hancur apabila PT. DPM beroperasi nantinya.

Penulis: Abdan Syakuro |
HO / Tribun Medan
Puluhan massa yang tergabung dalam Perhimpunan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara (BAKUMSU) bersama perwakilan warga Dairi menggelar aksi didepan Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok Jalan Walikota Nomor 9, Kota Medan, Rabu (24/8/2022) siang. Mereka menuntut PT. DPM untuk membatalkan proyek karena tidak memenuhi standar lingkungan dan keselamatan Internasional, berada dilokasi yang tidak memungkinkan untuk tambang. 

Ia mengatakan laporan dari Compliance Advisor Ombudsman (CAO) bahwa PT. DPM tidak layak untuk menambang di Dairi, dan itu juga berdasarkan dari Bank Dunia serta diperkuat hasil penelitian dari ahli independen.

"Pada 18 Desember 2018, akibat eksplorasi yang dilakukan oleh PT. DPM itu terjadi banjir bandang yang mengakibatkan kematian enam orang jiwa, dan sampai sekarang dua orang lagi belum ditemukan. Serta pernah terjadi kebocoran limbah didaerah Bongkaras, akibatnya ikan-ikan mas yang ada didaerah sana mati semua," pungkasnya.

Berikut adalah kekhawatiran utama warga Dairi dari beroperasinya PT. DPM:
1. Risiko tinggi bahaya bendungan tailing rusak yang bisa mendatangkan bencana setelah terjadinya peristiwa gempa atau badai.

2. Keselamatan manusia.

3. Kerusakan lingkungan.

4. Terusirnya penduduk.

5. Tidak adanya informasi, konsultasi dan persetujuan masyarakat.

(cr15/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved