Pembunuhan Brigadir J
IKUT Soroti Ferdy Sambo Nangis saat Jumpa Kak Seto, Nafa Urbach Singgung Anak yang Menjadi Korban
Nafa Urbach pun mengingatkan agar keluarga bisa memperhatikan dan menjaga perasaan anak. Baik keluarga Brigadir J maupun anak Sambo.
Penulis: Rena Elviana Purba | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Kasus yang menyeret nama Ferdy Sambo hingga saat ini masih menjadi sorotan publik. Tak terkecuali dengan beberapa publik figur Indonesia, salah satunya adalah kalangan artis.
Satu di antara artis Tanah Air yang ikut menyoroti kasus Ferdy Sambo ini adalah, Nafa Indria Urbach atau biasa dikenal dengan Nafa Urbach.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya @nafaurbach, Rabu (24/8/2022) Nafa Urbach pun memberikan pandangannya soal kasus yang menyeret nama Ferdy Sambo.
Baca juga: GUBERNUR Edy Rahmayadi Sasar Dana Rp 35,4 T APBD Sumut yang Mengendap di Bank, Minta Dievaluasi
Dalam unggahannya tersebut, berita online dengan judul 'Ferdy Sambo Menangis di Depan Kak Seto, Titip Anaknya Kuat Menghadapi PerundNafa Urbach melampirkan tangkapan layar ungan'.
Mantan istri aktor Zack Lee ini pun menyebut dalam kasus ini justru anak-anak dari Ferdy Sambo lah yang menjadi korban.
Baca juga: PRAKIRAAN Cuaca Besok di Medan, Berawan dari Pagi hingga Siang dan Hujan Ringan Malam Hari
"Terus kalau kayak gini yang perlu disalahkan siapa? Anak selalu jadi korban," tulis Nafa Urbach dalam keterangan unggahannya.
"Terus respon kita sebagai warga melihat ini tuh kayak mana yang benar?" lanjutnya lagi.
Nafa Urbach pun mengingatkan agar keluarga bisa memperhatikan dan menjaga perasaan anak. Baik keluarga Brigadir J maupun anak Sambo.
Pasalnya karena kasus ini, orang tua menjadi sulit bahkan tidak bisa lagi bertemu dengan anak-anaknya.
"Bisakah kita punya hati dipisahin antara ingin menunjuk atau pakai pandangan yang berbeda otak harusnya bisa mengalahkan perasaan anak selalu jadi korban," tulis Nafa.
Menurut Nafa Urbach, dalam kasus ini tak hanya keluarga Josua saja yang menjadi korban karena kehilangan sosok Brigadir Yosua Hutabarat.
Begitu juga dengan anak-anak Ferdy Sambo, mereka juga menjadi korban yang akan kehilangan kasih sayang orang tuanya dan menjadi korban perundungan publik.
"Keluarga Josua adalah korban, anak Sambo juga korban," ungkapnya.
Dilansir dari Kompas.TV, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengatakan Irjen Ferdy Sambo menangis ketika ditemui di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (23/8/2022).
Pertemuan itu dilakukan untuk membahas penanganan psikologis anak-anak Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi yang dilaporkan mendapat banyak perundungan.
"Pertama beliau juga sangat terkejut, sangat terharu, bahkan juga meneteskan air mata dan tidak menyangka," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto.
Kak Seto menjelaskan bahwa pihaknya banyak mendengar bahwa anak-anak Ferdy Sambo itu memang gencar mendapat perundungan dari publik.
"Karena saya mendengar bahwa putra-putri beliau itu mendapatkan perundungan yang sangat gencar, yang mungkin juga membuat anak-anak ini stres, tegang, dan sebagainya," ungkap Kak Seto.
Dalam pertemuan tersebut, Kak Seto mengatakan bahwa Ferdy Sambo menitipkan anak-anaknya supaya tetap diberi semangat dan tegar menghadapi kondisi yang menimpa keluarga mereka.
"Terjadi dialog-dialog sederhana. Beliau juga menitipkan kepada kami kalau nanti anak-anaknya supaya tetap diberi semangat," jelas Kak Seto.
"Supaya tetap terus tegar menghadapi kondisi ini, dan tetap mencapai apa yang dicita-citakan, yaitu menjadi anggota Polri," lanjutnya.
Lebih lanjut, Kak Seto juga menegaskan bahwa LPAI memang fokus untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak yang mengalami nasib serupa seperti mendapat perundungan.
"Kami selalu fokus hanya pada masalah anak. Jadi mohon kami juga menegaskan bahwa kedatangan kami adalah juga kedatangan kami yang kesekian kali," jelas Kak Seto.
"Yang sebelumnya juga dilakukan kepada anak-anak lain yang juga mengalami nasib semacam demikian, yaitu anak yang berhadapan, yang membutuhkan perlindungan khusus."
Ia menegaskan bahwa LPAI tidak pernah pilih kasih dengan memandang pekerjaan dan jabatan orang tua dari anak-anak yang membutuhkan dan yang akan mereka beri perlindungan.
"Kami menyatakan bahwa ini bukan masalah kenapa, apakah itu seorang jenderal atau siapa pun juga," ungkap Kak Seto.
"Atau mungkin seorang yang sedang terkait dengan kasus hukum, tetapi ini adalah amanat Undang-Undang Perlindungan Anak kepada setiap anak yang membutuhkan perlindungan khusus, kami mencoba untuk datang."
(cr19/tribun-medan.com)