Pembunuhan Brigadir J
DERETAN Fakta Menarik Rekon Pembunuhan Brigadir J: Peran Pengganti Dadakan hingga Panggilan Jenderal
Dari rekonstruksi pembunuhan Brigadir J ini, ada beberapa hal menarik, mulai dari peran pengganti dadakan hingga Sambo masih dipanggil jenderal.
Dalam rekonstruksi tersebut, di awal Putri Candrawathi sudah melakoni adegan yang berlatar di Magelang.
Adegan di Magelang itu dilakukan Putri Candrawathi bersama tiga tersangka lainnya, yaitu Bharada E, Bripka Ricky, Kuat Maruf serta korban Brigadir J.
Seperti diketahui, peristiwa di Magelang yang berlangsung pada tanggal 4 hingga 7 Juli 2022 disinyalir jadi pemicu Ferdy Sambo berambisi menghabisi nyawa Brigadir J.
Dalam sebuah adegan, Putri Candrawathi tampak berbaring di ranjang.
Di sebelah Putri Candrawathi secara bergantian ada sosok Kuat Maruf dan Brigadir J.
Terkait adegan Putri Candrawathi tiduran di ranjang tersebut sempat memicu pertanyaan khalayak.

Hingga akhirnya, saksi yang turut hadir dalam rekonstruksi tersebut mengurai penjelasan.
Saksi tersebut adalah Komisioner Kompolnas Pudji Hartanto.
Dalam tayangan TV One News, Pudji Hartanto mengakui bahwa ia hadir dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J atas undangan dari penyidik.
Ikut menyaksikan adegan saat Putri Candrawathi tiduran di ranjang, Pudji Hartanto mengurai penjelasan.
Di momen itu diakui Pudji Hartanto, Putri Candrawathi sempat beradegan menelepon Ferdy Sambo.
"Dilihat dari adegan pertama diperankan di Magelang, saat itu ada terkesan bahwa ibu PC merasa ada hal yang mengganggu kemudian menyampaikan kepada bapak FS langsung. Itu ada permasalahan, hal pribadi. Berkaitan dengan masalah pribadi ibu PC," pungkas Pudji Hartanto dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (30/8/2022).
Sebelum menelepon Ferdy Sambo, Putri Candrawathi rupanya sempat beradegan di dalam kamar.
Dalam adegan tersebut, Putri Candrawathi terjatuh.

Hal itulah yang membuat Putri Candrawathi beradegan lemas hingga akhirnya tiduran di ranjang.
Di momen itu, Kuat Maruf lah yang jadi penolong kedua Putri Candrawathi.
"Saat itu ditemukan bahwa ibu PC terjatuh kemudian teriak, kemudian ditemui pembantu rumah tangga. Kemudian pembantu rumah tangga memanggil MK ( Kuat Maruf), menghampiri ke dalam kamar, ternyata ibu dalam kondisi terjatuh di lantai. Kemudian setelah itu ada pertolongan," ungkap Pudji Hartanto.
Lalu setelah terjatuh, Putri Candrawathi memanggil Brigadir J dan Bripka Ricky untuk masuk ke kamar.
Pemanggilan itu dilakukan secara bergiliran.
Hal itu menjawab pertanyaan kenapa Brigadir J masuk kamar Putri Candrawathi.
Kendati menyaksikan adegan per adegan, Pudji Hartanto mengaku tak mendengar ada percakapan detail di adegan Putri Candrawathi tersebut.
"Kemudian diminta untuk istirahat, kemudian ibu menanyakan di mana Yosua. Itu ditanyakan, ditanya Ricky. Satu persatu dipanggil kemudian masuk ke dalam kamar. Tentang pembicaraan apa yang disampaikan itu tidak diperankan, tidak disampaikan," kata Pudji Hartanto.
Usai insiden terjatuh itu, Putri Candrawathi pun mengurai perintah kepada semua ajudan Ferdy Sambo.
Bahwa esok hari yakni tanggal 8 Juli 2022, mereka semua harus pulang ke Jakarta.
"Perintah terakhir dari ibu PC kepada yang ada di situ, saya tidak ingat, diminta besok pagi kita kembali ke Jakarta," pungkas Pudji Hartanto.
Ferdy Sambo Sempat Menolak Peragakan Sejumlah Adegan Bersama Bharada E dalam Rekonstruksi
Dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8/2022), Ferdy Sambo sempat menolak memperagakan sejumlah adegan.
Peragaan yang ditolak Ferdy Sambo ini terkait peragaan bersama Bharada E dalam kasus ini.
Namun, untuk peragaan yang ditolak itu Ferdy Sambo digantikan oleh pemain pengganti.
Dikutip darui Tribunnews.com, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi memberikan penjelasan.
Ia menerangkan, pemakaian pemeran pengganti adalah hak setiap tersangka.
Ditegaskan Andi, hal itu taidak ada mekanisme yang dilanggar.
"Sebenarnya ini adalah mekanisme standar. SOP standar yang dilakukan bagi pihak atau tersangka yang merasa tidak melakukan adegan itu, boleh melakukan keberatan, keberatan dalam hal ini tentu keberatan tersebut akan kita diberikan pemeran pengganti figur," kata Andi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Dikatakan Dirtipidum, baik Sambo maupun Bharada E sempat mengajukan keberatan terkait memperagakan sejumlah adegan.
Dalam hal ini, saat keduanya seharusnya ada adegan bersama, namun menggunakan peran pengganti.
"Misalnya contoh mudah. Mas itu menurut saya ada di situ tapi mas itu mengatakan saya tidak di situ ada di sana. Nah kalau dia tidak mau terima kita pakai pemeran pengganti. Ini yang dimaksud kita berikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi semua pihak yang terlibat dalam kasus rekonstruksi ini khususnya para tersangka," jelasnya.
Sementara itu, Andi menerangkan, seluruh saksi yang dihadirkan dalam rekonstruksi adalah saksi mahkota.
Sehingga mereka saling menyaksikan dan mereka alami terkait peristiwa yang terjadi.
"Mereka ini kan masing-masing adalah saksi makhkota. Saksi mahkota, sehingga saling menyaksikan apa yang mereka lakukan, alami, dan apa yang mereka lakukan saat peristiwa. Oleh karena itu kalau dalam pemeriksaan ada namanya konfrontir," katanya.
Sebelumnya, Andi juga berujar ada 78 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini.
Dijelaskan Andi, adegan itu meliputi kegiatan yang berada di Magelang, rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III dan rumah dinas Propam Polri di Duren Tiga.
"Kegiatan yang di reka ulang meliputi peristiwa yang terjadi di rumah Magelang, rumah Saguling dan rumah Duren Tiga meliputi 78 Adegan," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi
Rinciannya, ada 16 adegan di Magelang, 35 adegan di rumah pribadi, dan 27 adegan di rumah dinas.
"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan meliputi peristiwa pada tanggal 4, 7 dan 8 Juli 2022," jelas Andi.
"Di rumah Saguling sebanyak 35 adegan meliputi peristiwa pada tanggal 8 Juli dan paska pembunuhan Brigpol Joshua di rumah Kompleks Polri Duren Tiga sebanyak 27 adegan peristiwa pembunuhan Brigpol Joshua," katanya.